PERINGATAN!!! CERITA INI MENGANDUNG DOSA YANG MEMBUAT KALIAN SELALU BERPRASANGKA BURUK / SUUDZON TERUS!!
Kay Senja gadis cantik penuh misteri. Ia dibesarkan oleh Pamannya dengan kehidupan yang berapi api. Tinggal didesa dan sering dijuluki pendekar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disiang hari yang lumayan panas setelah pulang camping. Hati Kay menjadi lebih senang. Gadis itu tampak membuat cemilan dari bahan singkong yang berisikan coklat dan keju mozarella.
Kay sudah lama tak masak makanan. Ia memutuskan untuk membuat camilan saja sambil bersenandung menyanyikan lagu kesukaannya.
"Hhmm, wangi." Kay mencium aroma camilan buatannya yang menggugah selera.
Kay mencicipi satu camilan bola singkongnya yang enak sekali. Ia pun berniat ingin memberikan kepada Pak Bolot yang tetangga sekaligus satu tim DSA.
"Bawain buat Pak Bolot dulu deh."
Kay mengambil tempat tupperware nya untuk memasukkan camilan itu yang akan ia berikan kepada Pak Bolot.
Kay menutup pintu kamarnya dan menuju ke kamar Pak Bolot. Ia mengetuk kamar Pak Bolot. "Pak Bolot, Kay bawa makanan."
Pintu terbuka lebar. Kay terkejut melihat Pak Bolot yang gercep dengan makanannya dan mempersilahkan Kay masuk.
"Sering sering Kay ngantar makanan kesini," ujar Pak Bolot dan memakan bola singkong buatan Kay.
"Gimana Pak. Enak nggak?" tanya Kay yang duduk berhadapan dengan Pak Bolot.
Pria paruh baya itu mengangguk dengan mulut penuh. Ruang tamu Pak Bolot hanya ada meja kecil saja. Karna rumah yang memang terbilang kecil dan seperti kamar.
"Pak Bolot tinggal sendiri disini?"
"Iya, saya sendiri."
Kay mengangguk ngerti. Pak Bolot pun pergi ke dapur. Kay melihat lihat ruangan Pak Bolot. Banyak hiasan gambar gambar wayang saja disini.
Kay tak sengaja menyenggol berkas berkas hingga jatuh dilantai dan berserakan. Kay pun berjongkok dan memungut berkas itu. Ada satu berkas yang membuat Kay penasaran.
"Apa ini?" gumam Kay.
Kay pun mencoba membuka isi berkas itu. Namun Pak Bolot segera merampasnya dan membantu Kay memungut berkas itu.
Kay menatap Pak Bolot curiga dan menyerahkan semua berkas pada Pak Bolot.
"Itu berkas apa Pak?" Kay menaruh curiga lebih.
"Tidak ada, hanya berkas kerjaan saja."
~ ~ ~ ~
Yura tampak sedang menunggu seseorang. Dilahan kosong dan gedung tua. Orang yang ia tunggu pun datang. Memakai topi serta masker.
