Beberapa kali Yunseong mendapati istrinya celingukan seperti mencari seseorang, dan ia juga tau siapa yang dicarinya.
"Dis?" panggil Yunseong pelan sambil menepuk pelan pundak Chaewon.
"Ah—ya?" Chaewon yang terkejut langsung menatap orang yang kini berstatus suaminya itu. "Maaf, aku—aku cuma—"
"Iya, kita pulang aja dulu, ya?"
Chaewon hanya mengangguk dan duduk diam di dalam mobil. Kota yang baru di tinggalinya beberapa minggu ini membuatnya masih belum menghapal jalan sekitar, namun tetap seperti kebiasaannya Chaewon akan tertidur di dalam mobil saat perjalanan.
Sekitar sepuluh atau lima belas menit kemudian, mereka sampai sebuah rumah tidak terlalu besar tapi nyaman untuk di huni keluarga kecil. Rumah itu di beli Yunseong jauh hari sebelum mereka pindah ke kota besar itu.
Baru berniat membangunkan Chaewon, Yunseong mendapati sebuah mobil yang sedari tadi dicurigainya karena terus mengikuti mereka sampai ke depan rumah. Pada akhirnya, Yunseong lebih memilih menggendong Chaewon yang tertidur masuk ke dalam rumah dan meletakkannya di tempat tidur dengan hati-hati.
•••
Seperti merasa dejavu, pintu mobilnya di ketuk. Kali ini dirinya tidak segera membukakan kaca mobilnya.
"Seungmin, gue tau lo di dalem." Mendengar itu, Seungmin yang memang ada di dalam sana baru mau membuka kaca mobilnya. "Kita ngobrol di cafe depan aja."
Seungmin memarkirkan mobilnya di halaman rumah Yunseong dan berjalan kaki menuju cafe terdekat bersama suami perempuan yang dicintainya.
"Lo tau?"
"Gue emang tidak mengenal lo sebaik kembar Pratama, tapi kalo inget-inget tingkah lo selama ini gak menutup kemungkinan kalo lo bakalan begini."
"Pemikiran orang pinter emang beda."
"Lo kira gue dukun?"
"Kan lo dokter, gimana sih?"
"Lo balik aja ke Indonesia."
"Lo gak pengen denger alasan gue di sini?"
"Karena Adis. Apapun alasan lo, lo di sini karena Adis."
"Radit, dengerin gue. Gue gak akan nyakitin Adis lagi, gue cuma pengen jagain dia aja."
"Gue tau, gue juga tau kalo pukulannya Aldi bikin lo sadar kalo semua yang lo lakuin ke Adis dulu bener-bener salah." Yunseong tetap tenang melihat Seungmin yang gusar "Tapi Adis istri gue."
Mendengar kata istri, Seungmin meremat rambutnya dan terlihat begitu menyesali semua yang ada dalam hidupnya.
"Tolong, biarin gue jaga Adis dari jauh. Gue janji gue gak akan ganggu kalian. Gue cuma mau jaga Adis."
Keras kepala.
Seungmin dengan mata memerah memohon pada Yunseong yang masih tetap menatap lawan bicaranya dengan wajah datar.
"Min, gak ada suami yang gak cemburu istrinya dapet perhatian dari orang lain. Gue bahkan cemburu kalo Aldi lebih perhatian ke Adis." Yunseong berdiri sambil menepuk pundak Seungmin. "Gue gak bisa nurutin permintaan lo. Karena sekarang, Adis udah jadi tanggung jawab gue sepenuhnya. Dan lagi, kalo lo mau berbuat gila lagi di sini, gue bisa lebih gila dari lo."
Pemikiran Seungkin yang sudah stabil semakin menyadarkan kalau memang sudah tidak ada harapan lagi berada dekat diantara sang puan. Bahkan hanya untuk melihat dari jarak jauh.
"Gue pulang Dit. Jagain Adis. Maaf gue ngecewain kalian lagi."
"Gue tau lo orang baik min."
End
Seungmin - Chaewon x Yunseong
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT [COMPLETE]
FanfictionThey say people are born different It wasn't until I saw my reflection That's when I woke up and realized that the truth had been hidden away from us -Stray Kids "NOT" Adegan dewasa yang ditampilkan bukan adegan yang mengandung unsur lagu debu...