74. The Plan.

132 13 5
                                    

Chaewon tidak menyangka Han benar-benar membantunya.

Kepo kan isi post it dari Han?

Dis, lu terusin bacanya ya.

Bang Lino diam2 ngebajak cctv apartemen ini.

Jadi, kalo Darius ada ngapa2in lo, liat aja, gue buka itu cctv.

Gue kesel sama Darius ya, gimanapun Seungmin temen gue.

Tapi, gue lebih takut kena semprot mbak sayang, alias Chaeyeon.

"Busetdah, masih sempet-sempetnya bucin." seru Chaewon yang cukup terhibur dengan kelakuan Han. Cukup mengurangi ketakutannya.

Apartemen ini ada di lantai 3. Jadi, agak susah kalo lo keluar lewat pintu.

Kalo lo berani, gue udah sediain tali, lo turun dari balkon. Di balkon, ada titik buta cctv, gue pastiin lo turun dengan aman.

Tengah malam, gue sama Seungmin balik. Taruh buku gue di meja deket tv kalo lo berani buat kabur lewat balkon.

Chaewon langsung beranjak mengambil buku Han dan menaruhnya di meja dekat tv.

Gue berani— ujarnya dalam hati, seraya menatap kamera CCTV yang berada di sudut ruang TV.

•••

Chaewon cukup hafal dengan jadwal Seungmin.

Jadi, ia mencoba kabur tanpa rencana Han terlebih dahulu, siapa tahu berhasil, ini rencana yang ia pikirkan sendiri.

"Harusnya jam segini dia masih ada kelas." Chaewon beranjak keluar, berharap pintu apartemen bisa ia buka dari dalam.

Ia bergerak secara perlahan, mau gimanapun ada CCTV yang mengawasinya, pasti bisa dicek Seungmin secara berkala.

Yes, berhasil!— seru Chaewon dalam hati, setelah ia sampai di pintu depan apartemen.

Harap maklum, apartemen ini sangat luas.

Chaewon mencoba membuka pintu apartemen tersebut, "Sial, gak bisa dibuka dari dalam." ujarnya kesal. Ia lupa bahwa apartemen ini menggunakan kunci digital beserta kartu akses.

Chaewon mencari cara untuk membuka kunci apartemen tersebut dari dalam.

Namun, terlambat.

"Mau ngapain kamu?" ujar 'Seungmin' seraya membuka pintu apartemen tersebut dari luar.

Chaewon bergerak mundur selangkah demi selangkah. Ternyata, perhitungannya salah. Seungmin sudah tiba.

Ia tak tahu, apakah sekarang giliran Seungmin atau Darius. Chaewon tak bisa menebaknya.

Lelaki itu mencengkram rahangnya dengan cukup keras, lalu tersenyum miring, "Lo pikir, gue gak tau lo mau kabur?" ujarnya dingin.

Chaewon ketakutan hingga keringat terus mengucur di wajahnya. Tatapan mata Darius begitu terasa begitu menusuk.

Chaewon kambuh, dan kali ini tidak ada yang bisa dimintainya tolong. Tidak ada Felix, tidak ada kembar Pratama, tidak ada Sunwoo, tidak ada Haechan, bahkan Han yang sebelumnya berniat membantunya tidak ada di sini.

NOT [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang