78. Dendam.

128 13 2
                                    

Dibalik hiruk pikuknya keluarga Pratama dan Mahendra yang sedang makan besar, Chaewon masih murung.

Ia berpikiran, bagaimana nasib Han?

Apalagi, setelah tahu kepribadian ganda Darius yang bisa muncul kapan saja.

Rahangnya Chaewon pun sakit, apalagi tadi ia pakai teriak karena celetukan Hyunjin.

Cengkraman yang dilakukan hampir seminggu berturut-turut saat Darius masih marah, membekas sakitnya.

Saat akan melahap sebuah pizza "Argh .... " racau Chaewon.

"Dis kenapa?" orang-orang di sana panik.

"Eng ... gak papa kok." serunya.

Chaewon pun kembali diam, dan melahap makanan di depannya, walau tak selahap biasanya.

•••

"Dis!" seru Hwall yang sudah di depan pintu kamarnya.

Chaewon menoleh, "Kenapa?"

"Ah, enggak, di bawah ada anak-anak nyasar, mau nyapa lo, tapi, ada Seungmin, kalo lo mau ketemu orang, gue bantu turun ke bawah."

Deg...

Sudah seminggu, semenjak ia pulang ke rumah, Chaewon belum bercerita tentang kasus kemarin.

Lebih tepatnya, belum ada keberanian.

Dia masih takut. Mau bagaimanapun, kasus kemarin cukup membuat ia trauma.

Walau, ia tahu, apa yang melatar-belakangi Seungmin dan Darius melakukan hal itu.

"Suruh mereka pulang." ujar Chaewon tanpa melihat ke arah Hwall.

"Oke, lo istirahat aja dulu, gue turun ... ya?"

Chaewon tak menjawab, ia hanya termenung, Hwall pun pergi dan menutup pintu kamar Chaewon.

•••

Hyunjin dan Felix menatap gusar ke arah Seungmin.

Mereka kesal, ya bagaimanapun mantan pacar dari sahabat perempuan dan saudara kembar, pasti ikutan kesal.

Bagaimanapun, Hyunjin sejujurnya gak tega, dari awal ia tahu resiko "menjodohkan" Chaewon yang pendiam di depan orang lain namun cerewet di depan orang terdekatnya, dengan Seungmin yang super genius dan ambisius itu.

Hyunjin gak kaget sama sekali saat tahu Seungmin cukup over-protektif menuju posesif terhadap Chaewon. Dari cara Seungmin gak suka Ayahnya memiliki istri lagi saja sudah terlihat.

Intinya Hyunjin tahu, mereka gak akan pernah bersatu, layaknya air dan minyak.

Hyunjin teringat dimana ia yang selalu membantu Seungmin setiap kali Seungmin kesal dengan ibu "baru"-nya itu. Padahal, beliau orang baik, kata Chaewon.

Jadilah, waktu Seungmin datang, beserta rombongan 'Anak Nyasar' lainnya, ia tetap membuka pintu untuk mereka.

"Han, muka lo kenapa?" tanya Felix.

"O-oh ini, hampir kena begal di jalan, semalem." ujarnya.

Lino yang berada di sebelahnya cukup kesal, karena, ia tahu kejadian yang sebenarnya.

NOT [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang