85. Back

92 16 0
                                    

Sudah lebih dari dua bulan semenjak PrataMahendra dan pacar-pacarnya kembali dari Adelaide. Pelan-pelan Hyunjin mengikhlaskan Ryujin yang kini sudah tenang di alamnya. Membenarkan semua perkataan Joanne saat di Adelaide dan mulai berpikiran terbuka mengenai semua masalah yang datang padanya.

Mengenai tujuan teman-teman dan saudaranya menjodohkannya dengan Joanne. Hyunjin hanya membiarkan itu semua mengalir dengan semestinya. Ia tidak mau menjadikan Joanne sebagai pengganti Ryujin. Jika Joanne memang di takdirkan untuk menjadi jodohnya, Joanne akan ada di hidupnya sebagai Joanne sendiri bukannya orang lain.

Hari ini hari resepsi pernikahan saudara kembarnya. Upacara pernikahan yang menggunakan adat Jawa itu mengharuskannya menggunakan pakaian adat Jawa pula. Keluarga besar Pratama sendiri merupakan keturunan suku Jawa, sedangkan Hyunjin, Hwall, dan Jeongin terjadi persilangan Jawa dan Betawi. Mendiang ibu kandung mereka merupakan penduduk asli Jakarta dan hidup dalam budaya Betawi.

Hyunjin menatap saudara kembarnya yang duduk di singgahsananya dengan Gowon dengan sangat bahagia. Sebagai saudara, Hyunjin merasa lebih bahagia melihat 'adik'nya memasuki jenjang baru di kehidupannya dan membawa anggota keluarga baru ke dalam keluarga besar Pratama.

"Di, gue inget Aldi paling lama jomblo." Yeonjun menghampiri Hyunjin yang terus-terusan menatapi Hwall dan Gowon dengan haru.

"Tapi ketemu jodoh duluan." Yang diajak bicara menyahuti dengan mengingat kenangan remaja mereka bersama-sama. "Lo sendiri, berapa tahun sama Disa?"

"Hah? Gimana?"

"Lo gak liat muka asemnya Disa apa gimana?" Hyunjin menatap Yeonjun cukup kesal "Noh liat, mukanya asem ngeliatin Aldi sama Nadya. Lo yang paling lama pacaran, buat apa lo ngebet minta restu gue kalo adek gue lo gantung begitu?

Yeonjun mengikuti arah jari Hyunjin yang mengarah pada kekasihnya yang berkumpul dengan Chaewon, Shuhua, Lia, Chaeryeong dan Yuna. Benar apa yang dikatakan calon kakak iparnya ini, Yeji terlihat tidak terlalu melebarkan senyumnya.

Di saat kekasihnya enggan menunjukkan senyum lebarnya, Yeonjun malah tertawa kecil dan menunjukkan kotak kayu kecil dengan ukiran rumit yang menghiasinya. Orang disampingnya menatapnya dengan tatapan senang menyadari apa yang akan direncanakan teman masa kecil yang sempat menjadi musuhnya ini.

"Lo kira gue cuman mau pacaran?"

"Lo mau ngelamar dia sekarang?"

"Yep, gue udah minta tolong ke Aldi sama Nadya pas lempar bunga nanti."

"Bahagiain Disa. Dia emang bukan saudara kandung gue, tapi gue cuma kakak yang mau adek-adeknya bahagia."

"Bawa dia sejauh mungkin kalo sampe bikin dia nangis."

"Sure."

•••

"

Jeanne?" suara Gowon bergetar khawatir begitu melihat teman baiknya muncul di pernikahannya. Matanya melirik suaminya yang ikut menatap temannya tanpa ekspresi. Tentu saja Gowon tau jika Hwall pernah menyukai Heejin, dan dia juga tau kalau Heejin yang membuatnya di posisi ini.

Gowon tidak tau apakah harus berterima kasih atau takut akan keberadaan Heejin di sini.

"Eits, gue gak salaman sama suami orang kecuali buat bisnis." Heejin langsung melewati Hwall yang menatapnya bingung. "Congrats my Baby."

Gowon menangis begitu Heejin memeluknya. Sifatnya yang selalu memikirkan hal buruk dengan berlebihan membuatnya berprasangka buruk pada teman baiknya yang satu ini.

NOT [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang