39. Panik

210 20 16
                                    

Felix sedari tadi mondar-mandir lobi asrama.

Dia menunggu Chaewon yang gak pulang-pulang dari kampus, padahal sudah ngomong kalau on the way.

"Wes talah, mbalek arek e, gak mungkin gak mbalek." sahut Haechan, masih dengan ponselnya, lagi main Mobile Legends.

"Yo'opo lek misal e dhek e dituti wong, onok opo-opo sing salah aku maneh goblok!" ujar Felix sembari wara-wiri di lobi asrama.

Ddrrrttt...

Ponsel Felix berbunyi, langsung ia angkat.

"Halo Chae. CEPETAN BALIK UDAH JAM DUA BELAS DAN LO GAK BA—"

"Jangan teriak-teriak Dit..." ujar Chaewon pelan, tidak seperti biasanya.

"Plis gue takut banget ini, kayak ada yang ngikutin gue, tapi gak tau siapa, plis jemput gue."

Felix makin panik "TUH KAN GUE BILANG JUGA APA DIIKUTIN ORANG LAGI KAN SI ADIS. CHANDRAAA PINJEM MOTOR."

"EH BAHLUL LU MAKE MOTOR MATICNYA ADIS AJA GAK BECUS GIMANA MOTOR YANG ENGKOL KAYAK PUNYA GUE?" Cerocos Haechan panjang lebar.

Felix panik, dia gak tahu harus menghubungi siapa. Hwall dan Jinyoung masih magang di BEM.

Karena panik Felix akhirnya nekat cari bantuan ke anak asrama yang lain.

Saat ini dipikirannya cuma satu.

Sunwoo!

"WOE BAHLUL KATE NANDI KON? WOEY!!!" teriak Haechan menyusul Felix.

Sementara itu Felix menuju ke kamarnya Sunwoo.

"Ji Benji" Felix mengetuk pintu kamarnya Jinyoung sangat keras.

"Apaan sih?–ANJIR LIX MUKA LU PUCET AMAT!" seru Bomin.

"Masuk dulu sini–"

"Gak usah, mana Benji?" tanya Felix. "CEPET!" saking paniknya, Felix pun murka.

"Ada apaan sih?" tanya Sunwoo tiba-tiba. "JI PLIS JEMPUT ADIS SEKARANG JUGA?"

"HAH? GIMANA?"


































•••

Chaewon menggunakan headsetnya sebelum menghubungi Felix, dan terpaksa harus mendengar teriakkan panik dari Felix.

Hari ini, kebetulan Car Free Day. Yang menjengkelkannya lagi, Chaewon disuruh menetap di sekre BEM dari jam 3 sore sampai jam 10 malam.

Hanya untuk diceramahi kating.

Dan gak dikasih makan nasi. Cuma kue.

Ia lapar dan mencari makan bersama teman-temannya, namun rata-rata harus kembali ke sekre BEM, karena staff magang.

Sementara Chaewon yang bukan staff magang terpaksa pulang sendiri.

Sebenarnya yang tidak ikut staff magang tak hanya Chaewon, tapi ia tak tahu dimana keberadaan mereka.

"Tenang ya Dis, Benji lagi on the way pake motor, jam car free day juga udah abis, tunggu ya, jangan kenapa-napa."

Chaewon mendengarkan dengan saksama, namun tidak fokus.

Dia mencoba menenangkan diri, nafasnya sesak sedari tadi.

NOT [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang