"BAAANG!! PASUKAN TUKANG BENGKEL LO DATENG NIH!" teriak Yeji sambil memasuki rumah setelah membukakan pintu dan di ikuti geng satu arenanya Hyunjin. Lengkap, termasuk Chan dan Woojin.
"Perasaan nama kita bocah liar deh, kenapa jadi pasukan tukang bengkel?" tanya Han dengan santainya.
"Tanyain pacar lo lah," jawab Minho yang langsung menjatuhkan diri di sofa ruang tamu rumah keluarga Pratama. "Pacar lo dan sekawanannya, kan suka nyebut kita gitu."
"Udah kayak bebek aja, sekawanan."
"Mijon emang berisik kayak bebek."
"Oh, jadi Gue berisik kayak bebek ya??" Chaewon ngegas di ambang pintu. Di belakangnya ada Felix, Haechan dan Seungmin.
"Lo emang berisik, Dis." Felix merangkul Chaewon masuk dan jelas Seungmin melihatnya. "Udah, masuk! Jangan halangin jalan."
Tak lama kemudian, Hyunjin turun dengan muka bantalnya hanya menatap sekilas teman-teman satu arenanya dengan wajah mengantuknya. Hanya dilihat, lalu diacuhkannya dan berjalan menuju dapur. Mereka semua sudah terbiasa dengan hal itu karena sudah berteman cukup lama.
"Assalamualaikum," sapa seorang pria paruh baya.
"Wa'alaikum salam," jawab mereka serempak kecuali Yiren dan Chenle.
"Papi!" Yeji berteriak menghampiri Papinya, Papi Jinki Adiryawan.
"Kak, abang kamu kenapa ngumpulin kita di sini?" tanya Papi Jinki sambil merangkul pundak Yeji yang memeluk pinggangnya.
"Nggak tau deh, Pi. Abang cuma bilang kumpulin setiap orang yang kenal deket sama keluarga Pratama."
"Berarti Taemin sama Naeun di sini?"
"Belum, Mama Naeun masih beli camilan dulu katanya."
"Eh, Piri?" Hyunjin menghampiri Jinki yang duduk di sofa depan tv. "Kerjaan udah selesai? Piri bilang banyak kerjaan di kantor."
"Piri tunda dulu, urusan keluarga Pratama lebih penting buat Piri. Oh ya, kamu bilang kamu ngumpulin kita ada hal penting yang harus di kasih tau ke kita?"
"Tunggu Papa-Mama Mahendra, ya?" Hyunjin tersenyum tipis. "Sama satu orang lagi, Disa pasti seneng dia kesini."
•••
Tangan Yeonjun menggenggam erat stir mobil yang dikendarainya. Matanya memang fokus pada jalan tapi tiga orang lain yang berada satu mobil dengannya, jelas merasakan kegelisahan yang dirasakan Yeonjun. Terutama Hyojin sebagai psikiater.
"Dan, berhenti dulu dong." Hyojin menepuk punggung Yeonjun pelan. "Gue masih belom wisuda dokter spesialis."
"Apaan sih Mas?"
"Turun!" Hyojin tersenyum kecil. "Gue yang nyetir, adek gue baru jadian terus itu abg labil di sebelahnya belum balik ke keluarganya."
Tetap menurut, Yeonjun bertukar posisi dengan Hyojin. Dua orang yang di kursi belakang adalah Ryujin dan Alif yang fokus pada ponsel di tangan Ryujin dengan earphone yang menyangkut di salah satu telinga mereka.
"Takut digebuk Om Taemin?" tanya Hyojin yang mulai menjalankan kembali mobil Yeonjun. "Ardi bakalan jagain lo kok, kayak lo jagain Alif."
Suasana mendadak hening hingga sampai di kediaman keluarga Pratama. Dari luar jelas terlihat enam buah motor sport dan sebuah mobil putih terparkir rapi di halaman rumah keluarga Pratama.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT [COMPLETE]
FanfictionThey say people are born different It wasn't until I saw my reflection That's when I woke up and realized that the truth had been hidden away from us -Stray Kids "NOT" Adegan dewasa yang ditampilkan bukan adegan yang mengandung unsur lagu debu...