70. Masalah (lagi?)

125 16 3
                                    

Setelah berjuang menghadapi ujian akhir dan ujian hidup, karakter yang kita sayangi ini mulai berkemas untuk meninggalkan asrama yang mereka tempati selama setahun ini. Mungkin bagi beberapa mahasiswa yang hidup di perantauan lebih memilih menetap di asrama daripada mencari kontrakan atau kos-kosan baru.

"Hai," sapa Hyunjin setelah pintu kamar asrama yang ditempati Yeji dan Ryujin sebelumnya terbuka.

"Hai Di, kenapa?" Lia yang membukakan pintu sedikit bingung dengan keberadaan Hyunjin.

"Disa kan udah dari kemarin beres-beres." Chaeryeong menjawab tapi sama bingungnya dengan Lia.

Hyunjin menggaruk tengkuknya serta menunjukkan senyum canggungnya. Dulu saat ia berkunjung kemari, dan saat salah satu dari mereka membukakan pintu, Lia maupun Chaeryeong akan heboh membawa Ryujin keluar walau sedang tidur. Atau sebaliknya akan menariknya masuk ketika Ryujin sedang sakit.

"Daniar udah bawa barang-barangnya Ryu atau belom?" tanyanya yang membuat suasana menjadi sedikit biru. "Kalo belum, gue mau beresin sama mungkin aja ada barangnya yang pengen gue simpen."

"Masuk aja, Daniar minta kita bantu beresin barang-barang mendiang sih. Alasannya masih belum kuat kalo inget lagi. Apalagi Yeji yang sekamar." Lia menjelaskan sambil berjalan masuk dan diikuti Chaeryeong dan Hyunjin.

"Barang-barangnya sama sekali gak kita sentuh kok, kita juga belum bisa masuk ke sana."

"Makasih udah jagain Disa sama Ryu." Hyunjin menampakkab senyum teduhnya, namun matanya jelas masih menunjukkan kesedihan dan kerinduan yang mendalam.

"Jangan bikin gue sedih dong, Di." Chaeryeong sudah berkaca-kaca, siap untuk tumpah.

Hyunjin hanya tersenyum dan memberikan tanda ijin untuk masuk ke kamar yang dimaksud. Lia hanya mengangguk sebagai tanda persetujuan untuk Hyunjin. Begitu masuk, Hyunjin langsung disuguhkan dengan gantungan lampu tumblr di dinding yang dihiasi beberapa foto polaroid. Hyunjin terlihat tertarik dengan salah satu foto polaroid yang menampilkan dirinya dan Ryujin pada saat hari ulang tahun Perusahaan Raksasa Laksana.

"Udah bahagia kan, Ryu?" tanya Hyunjin sambil menatapi foto yang kini dipegangnya. "Kamu pasti udah bahagia, Disa sampai gak liat arwah kamu."

"Aku gak tau bisa bahagia kaya pas ada kamu atau enggak." Hyunjin hampir menangis.

"Harusnya malem itu aku gak anterin kamu pulang atau enggak, aku sama Daniar nemenin kamu terus. Kamu pasti masih ada di sini," namun akhirnya kembali menangis dan sibuk membereskan barang- barang milik Ryujin yang tersisa di kamar asramanya.

"Maafin aku Ryu."

•••

"Yah, Dit!" Chaewon menghentikan langkahnya saat berjalan bersama Felix menuju parkiran.

"Kenapa?" tanya Felix sambil memainkan kunci motornya.

"HP gue ketinggalan di meja asrama. Nitip kameranya Aldi dong." Felix yang mendengarnya sedikit bingung.

"Kok ada sama lo?"

"Kemaren dipinjem Kak Eunbi." Felix sendiri hanya terkekeh dan memberikan kode untuk pergi pada saudara kembarnya, dan langsung di respon dengan Chaewon yang berlari menuju gedung asrama.

Sesampainya di depan tangga yang menuju kamar asramanya, Chaewon mulai kembali berjalan santai dan bersenandung sambil melihat kembali seisi asramanya yang akan ia tinggalkan.

Begitu sampai di puncak tangga, Chaewon dikejutkan oleh seseorang yang tiba-tiba membekapnya dengan sapu tangan berbau wangi yang menyengat dan membuatnya pusing hingga akhirnya tak sadarkan diri.

Kamu gak akan kemana-mana.-Unknown

•••

Felix berdiri bersandar di atas motor barunya. Ia terlihat gelisah menunggu saudara kembarnya yang tidak kunjung datang. Sesekali menelepon Chaewon, namun tidak ada balasan. Pada akhirnya, Felix lebih memilih menyusul Chaewon yang tidak kunjung kembali dari acara mengambil ponselnya.

"Han, lo liat kakak gue gak?"

"Adis? Enggak tuh."

"Yaudah makasih."

Dari kejauhan tampak memperhatikan Han dan Felix dengan seringai terpampang di wajahnya.

"Cari aja kalo bisa."

Sudah berjam-jam Felix berkeliling asrama dan tidak kunjung menemukan saudara kembarnya itu. Dengan keringat dingin yang membasahi pelipisnya, Felix mengirimkan pesan suara pada siapapun yang mungkin bisa membantunya.

"TOLONG! ADIS ILANG."

Pesan suara itu dikirimnya pada, Chandra, Trio Pratama, Daniar, Anak Nyasar, Mijon, dan Seungmin.

Tbc

NOT [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang