Tidak banyak yang berubah saat Hyunjin menjadi kekasih Ryujin. Memang benar, dia kembali mau berbaur dengan kawan lamanya yaitu Jeno dan Jaemin. Tapi tidak dengan Yeonjun.
Secara logika, kemungkinan besar Hyunjin ikut membenci Ryujin karena statusnya sebagai adik sepupu Yeonjun.
Kenyataan sedang bermain-main dengan Hyunjin dan keluarganya. Hyunjin mencintai adik sepupu dari orang yang paling dibencinya.
"Kapan..." Sebuah suara mengejutkan Hyunjin. Itu Ryujin.
"Kapan kamu nepatin janji ke Disa buat gak kesini lagi?" tanya Ryujin yang saat duduk langsung ditarik oleh Hyunjin.
Arena sedang sepi, karena terjadi kesepakatan antar pimpinan geng motor untuk mengosongkan tempat ini pada hari Jumat hingga Minggu. Kesepakatan terjadi saat ada Hyunjin dan Yeonjun.
Hyunjin menghela napas sambil menumpukan kepalanya di kepala Ryujin. "Aku ngelampiasin kangenku sama Bunda, Ayah, Mami, terutama adek."
"Terutama maksudnya?"
"Dari semua keluarga yang aku punya, bungsu Pratama yang paling aku sayang." Hyunjin menjelaskan. "Dari semua saudara yang lebih muda dari aku, Jeongin yang paling aku sayang. Bahkan Almh. Bunda pernah negur aku gara-gara terlalu manjain dia."
Hyunjin terkejut saat tangan dingin Ryujin mengusap pipinya. Ia menatap Ryujin yang juga menatapnya dengan tersenyum.
"Jangan nangis, gak cocok buat lo. Rajanya balapan kok nangis."
"Aku gak sadar kalo sampe nangis. Udah lama juga gak ceritain soal adek ke siapapun."
"Berarti lo harus siap-siap buat cerita ini ke Disa. Lo gak bisa terus-terusan sembunyiin soal bang Daniar terus-terusan." Hyunjin mengangguk dan kembali menarik Ryujin ke dalam pelukannya.
"Oh iya, aku sama Hwall musuhin Daniar dari SD."
"Oh ya? Ceritain dong."
"Kita kembar Mahendra, kembar Pratama ditambah adek, Daniar, sama satu orang lagi sering main bareng." Hyunjin memulai cerita.
"Meskipun beda kelas, kita semua termasuk abang kamu itu jadi orang pertama yang maju kalo Chaewon digangguin. Apalagi Hwall." Hyunjin terdiam sesaat dan menatap keatas langit yang sama sekali tidak menampakkan kerlap-kerlip dari benda langit.
"Pas kelas lima, Yeonjun sama Felix ketahuan ngerokok di gang gak jauh dari sekolah. Gak tanggung-tanggung, Felix ketahuan sama Papa Taemin. Papanya sendiri."
"Pas bang Dani umur dua belas."
"Ntahlah. Jelasnya, gara-gara itu Felix gak ke sekolah bahkan gak keluar rumah selama seminggu. Aku inget banget pas itu aku, Hwall, sama adek lagi main di teras." Hyunjin masih berusaha mengingat-ingat kejadian yang memisahkan dua anak kembar sahabatnya itu.
"Kamu sama kembar Mahendra tetanggaan dari kecil ya?"
"Iya. Makanya Aldi sama Adis bisa senempel itu. Pas itu, tiba-tiba Papa Taemin keluar bawa koper sama suara nangisnya Adis kenceng banget."
••Flashback••
"Adis mau ikut Adit, Ma!!" suara teriakan Chaewon kecil saat Felix kecil berjalan mengikuti Papanya yang membawa koper miliknya
Tiga Pratama yang hanya bisa melihat dari halaman rumahnya hanya bisa diam. Orang tua para Pratama pun ikut keluar mendengar suara keras dari tangisan Chaewon kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
NOT [COMPLETE]
FanfictionThey say people are born different It wasn't until I saw my reflection That's when I woke up and realized that the truth had been hidden away from us -Stray Kids "NOT" Adegan dewasa yang ditampilkan bukan adegan yang mengandung unsur lagu debu...