"Kok lo tau gue disana?" tanya Chaewon yang duduk di kursi penumpang sebelah Hyunjin.
"Gue ngikutin lo." Chaewon memasang wajah bingungnya sementara Hyunjin masih fokus memandangi jalanan. "Gue dari awal curiga sama Seungmin. Cara dia yang kalo mau dapetin apapun bener-bener gak mau dan gak bisa ditolak, bikin gue makin gak yakin sama itu orang."
Chaewon seperti kesulitan memproses apa yang dikatakan Hyunjin. Wajah kebingungannya begitu jelas bagi Hyunjin meskipun Hyunjin sendiri tidak menatap teman sejak kecilnya itu.
"Satu lagi, sampe sekarang lo masih di teror si Unknown itu kan?"
"Kok lo tau?" Chaewon semakin bertambah bingung.
"Hape lo dari awal udah gue pasangin penyadap di balik kameranya. Pas hp lo jatoh dan gue sama Hwall yang bawa buat dibenerin, pas gue ambil salah satu karyawannya bilang kalo temennya yang benerin hape lo bilang kalo dia masang sesuatu di hape itu."
"Hape gue kepasang dua alat penyadap gitu?" Hyunjin mengangguk untuk menjawab pertanyaan Chaewon itu.
"Waktu lo sama Seungmin, beberapa kali gue tau kalo lo nolak permintaan dia, lo bakalan dihukum." Hyunjin melirik Chaewon sebentar. "Dis, kalo dari awal dia gini kenapa gak bilang sih?"
Chaewon hanya menunduk dan diam hingga mobil itu sampai di pekarangan rumah keluarga Pratama. Hwall, Yeonjun, Yeji, Jeongin, dan Felix terlihat berdiri menunggu kedatangan mereka berdua. Begitu mobil berhenti, Chaewon langsung keluar menghambur pelukan pada Hwall.
"Lo kenapa bikin gue pacaran sama Darius sih?" Chaewon terisak di pelukab Hwall. "Dia bohong! Dia bilang, dia udah batalin perjodohannya sama Gowon tapi pas gue kerumahnya ternyata enggak."
"Bukan bangke lagi ini namanya, udah Bangsat!" Yeji menghentakkan kakinya kesal.
"Putusin aja dia," sahut Yeonjun.
"Udah putus kok mereka, makanya dia gue bawa pulang sekarang."
Rasa bersalah menyelimuti perasaan Hwall, karena sejak awal dialah yang paling depan mendukung hubungan Seungmin dan Chaewon. Ia hanya bisa terdiam sambil menepuk kepala Chaewon pelan dan membiarkan sahabatnya itu membasahi pundaknya.
•••
Di ruang tengah keluarga Pratama, mereka semua berkumpul dan ditambah Haechan dan Jinyoung.
"Awalnya gue kek seneng-seneng aja jadian sama Seungmin." Chaewon bercerita dengan masih sesenggukan. "Tapi makin lama, dia ngekang gue. Buat kerja kelompok aja gak bisa."
Semua keluh kesah yang dialami Chaewon saat berpacaran dengan Seungmin ditumpahkan. Sikap posesif Seungmin benar-benar tidak dapat ditoleransi lagi, sehingga membuat siapapun yang mendengarkan sangat marah.
"Awal gue curiga gara-gara gue liat Seungmin nyium lo pas di mobil." Semua orang yang mendengarnya terkejut atas kalimat yang diucapkan Hyunjin. "Waktu kita pulang triple date, lo ketiduran. Kalo gitu gue yakin gak cuman sekali."
Haechan berdiri dan mengambil ponsel Chaewon dan Gowon yang tergeletak di atas meja bersama ponsel lainnya.
"Gue curiga Seungmin masang penyadap di sini." Haechan mengangkat tinggi dua benda persegi panjang itu. "Gue bawa ke bang minho ya."
"Chan, di hp Chaewon ada dua. Satu nyambung ke hapenya Ryujin." Hyunjin tersenyum miring seperti melihat kecurigaan lain disana. "Tolong cerita ke gue, kalo masalah ini mau cepet selesai."
Hyunjin membuat semuanya kembali terdiam. Ia banyak berubah. Menjadi lebih menakutkan semenjak kematian Ryujin beberapa bulan yang lalu.
Tanpa memperdulikan mereka, Hyunjin masuk ke kamarnya dan mengunci pintu itu, lagi.
Lagi
Tbc
Punten telat lagi (dikit lagi)
Sengaja dikit soalnya ada kejutan lain.
He he
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT [COMPLETE]
FanfictionThey say people are born different It wasn't until I saw my reflection That's when I woke up and realized that the truth had been hidden away from us -Stray Kids "NOT" Adegan dewasa yang ditampilkan bukan adegan yang mengandung unsur lagu debu...