Matanya terbuka perlahan begitu mendengar suara pintu ditutup dan dikunci. Ia baru menyadari kalau dirinya sedang tidak berada di tempat yang dikenalnya. Ia melihat sekeliling dan mendapati orang yang sangat dikenalnya duduk terikat dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dirinya baru sadar, tubuhnya juga terikat di kursi.
"Kak!" Jeongin memanggil Yeji dengan suara pelan, takut ada yang datang memergoki mereka. "Kakak! Bangun kak!"
"Hmm?" Yeji mulai bangun dan menatap sekitar. "Dek, kok gini? Kita dimana?"
"Adek juga gak tau kak. Adek bangun, tau-tau udah kayak gini."
Tak begitu lama dua orang kembali masuk dan sangat mengejutkan Yeji. Mereka berdua masuk membawa nampan berisi roti dan air mineral.
"V-viva? Apa-apaan lo?" tanya Yeji saat Viva dan Yongha berjongkok untuk menyuapi Jeongin dan Yeji.
"Gue gak bisa apa-apa. Tapi kalian tenang aja, sebentar lagi kalian bebas kok. Laper, kan? Kita gak di bolehin buka iketan kalian, jadi kita suapin aja ya."
"Maksud lo apaan?"
"Gak sekarang."
Jeongin memalingkan wajah saat Yongha menyuapkan roti itu padanya. Yeji menatap Jeongin yang terlihat sedikit takut melihat Yongha yang menurutnya sangat mencurigakan.
"Gue gak racunin lo, dek." Yongha menurunkan tangannya dan tersenyum maklum. "Makanan sama minumannya kita buka di depan lo kan? Makan ya? Dari kalian dibawa kesini pasti belom makan."
"It's okay kalian gak percaya kita. Tapi, gue gak mungkin celakain orang yang bakalan jadi saudara ipar gue kan?" Viva masih membujuk.
Yeji mulai mempercayai Viva dan memakan roti yang disuapkan padanya. Jeongin hanya menatap Yeji dengan khawatir dan akhirnya mendapatkan anggukan dari Yeji. Ia masih menatap Yongha takut-takut, tapi ikut memakan roti itu. Tidak bohong kalau mereka juga belum memakan apapun.
Selesai menyuapi mereka, Viva terlihat memperhatikan Jeongin dan Yeji dengan tatapan bersalah. Sesekali beradu tatap dengan Yongha, seperti sedang berbicara melalui mata mereka.
"Eh dis, kunciran lo kemana deh? Pasti gak nyaman kalo rambut digerai gitu."
Yeji tidak paham arah pembicaraan Viva yang tiba-tiba itu. Viva sendiri juga langsung mengeluarkan ikat rambut berwarna hitam dan menguncir rambut Yeji tinggi-tinggi. Yeji akhirnya hanya menatap lurus kedepan saat Viva merapikan rambutnya.
"Kita keluar dulu ya."
•••
Seungmin sedari tadi hanya meninju samsaknya tersebut.
Sementara Han? Cuma melihat seraya menyesap tehnya.
Bagi Han sudah biasa melihat Seungmin dipicu amarah dan menghajar samsaknya tersebut.
"Waduh, bosku rajin bener." seru Hyunjin yang baru datang.
Seungmin tak menghiraukan kicauan temannya tersebut dan masih menghajar samsaknya.
Hyunjin menatap Han seolah-olah bertanya.
Dan Han menjawab, "biasa, ceweknya." ujarnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT [COMPLETE]
FanfictionThey say people are born different It wasn't until I saw my reflection That's when I woke up and realized that the truth had been hidden away from us -Stray Kids "NOT" Adegan dewasa yang ditampilkan bukan adegan yang mengandung unsur lagu debu...