80. This time to say goodbye

115 17 0
                                    

Chaewon penasaran, surat apa yang diberikan Han, ia pun membukanya.

Halo Chae, ini Seungmin. Aku minta maaf.
Aku benar-benar gak tahu harus gimana lagi... Kamu pasti agak merasa aneh ya, aku minta maaf lewat surat kayak gini. Kalau kata Hyewon "Si Bangke apaan sih?" am i right?

Beberapa waktu yang lalu, Aldi marah dan menghajarku habis-habisan... Adit juga memakiku habis-habisan... Tapi, aku memang pantas kok. Iya, aku tahu, aku kurang ajar banget. Kalimat terakhir dari Aldi sebelum dia benar-benar puas menghajarku... dia bilang dia suka kamu, bahkan jauh lebih lama daripada aku. Mungkin, kamu-pun juga sudah tahu tentang itu.

Kamu mungkin gak tahu, aku beberapa kali cerita ke kamu, waktu kamu di kamarku sedang tertidur... Intinya, aku seharusnya punya kakak laki-laki, karena perilaku ayahku yang cukup biadab, dan aku hampir melakukan kesalahan yang sama seperti yang ayahku lakukan, ke kamu Chae. That's why, waktu ayahku menikah lagi, aku benar-benar marah. Aku benar-benar seorang pengecut... maaf, i'm really really sorry.

Aku ingat momen pertama kali kita bertemu, di depan blok rumahmu. Aku kabur, persis di hari yang sama dengan hari pernikahan kedua ayahku. Aku gak tahu mau pergi ke mana, jika ke rumah Han dan Ardi yang sudah tahu tentang pernikahan ayahku untuk kedua kalinya, mungkin beliau langsung menjemputku begitu saja. Jadi, disana, aku duduk, benar-benar merenung dan sedih. Baru saja bundaku meninggal, dan ayahku menikah lagi dengan jangka waktu yang cukup dekat, menurutku.

Kamu datang begitu saja, piyama spongebob warna kuning, rambut dikuncir cepol, membawa sekantung kresek besar dari minimarket, dan memberikanku makanan dan minuman ringan. Sejak saat itu, setiap kabur dari rumah aku memilih ke rumah Ardi, siapa tahu, bertemu denganmu. Dan, aku cukup beruntung, sekitar, sebulan? aku ketemu kamu lagi. Namun, kamu sepertinya gak ingat aku. Kamu memintaku untuk memberitahukan Aldi, untuk mengambil kue di rumahmu, aku memakannya, rasanya enak. Gak bikin sakit perut seperti chocolate truffle-mu, sewaktu puasa tahun lalu.

Sudah beberapa bulan semenjak kita jadian, maaf, aku melakukan kesalahan yang sangat biadab itu... Aku tahu, omonganmu kemarin, di rooftop, itu gak benar, kan? You still love me like i love you. Aku lihat tatapan matamu. Tatapan mata yang sama, di kencan terakhir kita.

Aku juga sudah tahu terkait kepindahanmu, tenang saja, aku gak tahu kamu mau pindah kemana. I hope you really did great job there... Aku minta maaf... Dan, aku masih sayang sama kamu Chae....

Chaewon hanya terdiam setelah selesai membaca surat dari Seungmin. Matanya bergetar takut mengingat apa yang terjadi saat di apartemen pemuda itu. Badannya juga ikut berkeringat.

"Dis?" Hwall masuk kamar Chaewon tanpa ijin setelah sebelumnya memanggil pemiliknya tidak ada sahutan setelah beberapa kali dipanggil. Melihat kertas yang dipegang Chaewon, Hwall langsung merebut dan membaca sekilas kertas surat itu. Tau siapa pengirimnya, kertas itu langsung dirobek menjadi potongan kecil.

"D-di?"

"Udah cukup dia nyakitin kamu." Hwall menghela napas berat. "Kita semua anter kamu ke bandara. Kamu nggak pulang juga gak papa. Aku gak mau kamu ketemu dia lagi."

"Makasih, tapi aku pasti pulang. Mama, Papa, Adit, Chandra, Ardi, Adek, semuanya di sini. Kamu juga di sini."

Hwall dan Chaewon tersenyum bersama dan berjalan keluar. Hwall membawakan koper yang akan di bawa Chaewon, dan Chaewon sendiri hanya menggenggam tali tas jinjing yang berisikan beberapa bawaan pribadi miliknya.

Mereka semua berangkat mengantar Chaewon. PrataMahendra, Mijon termasuk Chaeyeon yang tiba-tiba pulang, anak nyasar minus seungmin, serta Yeonjun dan juga Hyojin. Gowon sebenarnya ingin ikut mengantar, tapi  ia harus melakukan pertemuan dengan keluarga Laksana. Kali ini, benar-benar membatalkan pertunanyannya dan memutus hubungan kerja.

Di perjalanan, Chaewon didekap erat oleh saudara kembarnya dan sesekali diusap kepalanya oleh saudara sepupunya.

Hyunjin, Yeji, Jeongin, dan Yeonjun berada dalam satu mobil bersama. Hwall memilih membawa mobil sendiri dengan alasan ingin pergi ke suatu tempat setelah mengantar Chaewon ke bandara. Yang lain pergi dengan mobil bersama.

"Jaga diri baik-baik ya Dis?" Suasana haru terekam oleh orang-orang yang berlalu lalang di sekitar mereka. Mama Naeun hanya memberikab senyuman simpul pada anak gadisnya itu.

"Jangan sampe ketemu sama orang kayak bangke lagi! Gue udah relain mimpi gue ya!"

"Makasih."

Chaewon yang siap berangkat, merasa berat meninggalkan tanah kelahirannya, tapi ia ingin menyembuhkan diri dengan jauh dari kenangan buruk yang pernah ia dapatkan. Iya, lari dari kenangan buruk.

•••

"Mas, sebenernya mau kemana sih?"

Hwall tersenyum sebelum menjawab saudara kembarnya itu. Rasa penasaran begitu ketara di wajah saudara-saudaranya itu.

"Jenguk Jeanne. Mamas tau Abang nggak suka kalo Mamas ketemu Jeanne. Tapi, ini yang terakhil. Mamas mau nyelah buat Jeanne."

"Ya, itu keputusan Mamas. Makasih udah ngertiin Abang selama ini."

"Makasih juga udah jagain kita, Bang."

Pasukan Pratama masuk ke dalam mobil dengan tujuan berbeda itu. Rombongan yang dikemudikan oleh Hyunjin, berkendara menuju rumah, dan Hwall yang menuju Rumah Sakit tempat Heejin dirawat.

Baru sampai di parkiran rumah sakit, Hwall sudah menemukan Heejin yang beranjak pergi.

"Jeanne?"

"Aldi, hai!"

"Lo mau kemana?"

"Papa mau bawa gue ke Jepang, cari pengobatan yang bagus buat gue."

Hwall tertegun. Merasa beruntung masih dipertemukan hari ini.

"Ada keperluan apa kesini?"

"Ah, itu—" ucapannya menggantung. "Arldi—"

"Ardi kenapa?"

"Eh itu, gue mau bilang—"

"Berhenti suka sama gue? Seperti telah dibaca dengan jelas, Hwall terkejut mendengar pertanyaan atau lebih tepatnya pernyataan Heejin. "Makasih, lo pantes buat dapet yang jauh lebih baik dari gue. Jujur aja gue mulai suka sama lo begitu beberapa waktu lalu cerita semua ke gue. Tapi gue sadar diri, gue gak mungkin bisa bahagia ketika ada yang menderita karena gue."

Hwall terdiam. Heejin memang sangat terlihat lebih stabil dari sebelumnya, ia terlampau paham bagaimana keadaanya saat ini.

"Coba buat liat terdekat lo, siapa yang bener-bener peduli sama lo."

Ini yang tidak dipahami oleh Hwall, apa atau siapa yang dimaksud Heejin?

Tbc

Maaf telat lagi 😭😭😭

NOT [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang