62. Triple Date

159 14 1
                                    

"UDAH PADA SIAP BELOM SIH?" rutuk Yeji.

Iya, hari ini mereka akhirnya Triple Date.

Ada Hyunjin–Ryujin.

Ada Yeonjun–Yeji.

Dan ada Seungmin–Chaewon.

"Sabar dong yang." ujar Yeonjun.

"Aduh, Dan nanti bakal kesiangan nyampenya."

"Nah itu Chaewon sama Seungmin." seru Yeonjun.

Yeji masih terus saja cemberut, padahal Hyunjin belum selesai mandi, dan belum ada Ryujin di sana. Mungkin saja setelah sekian lama berpacaran dengan Yeonjun, untuk pertama kalinya Yeonjun dan Yeji kencan dengan izin Hyunjin. Bersama Hyunjin pula. Yeji begitu bersemangat hingga ingin sekali buru2 sampai ke tempat tujuan.

"ADIS KOK BARU DATENG?!" teriak Yeji saat melihat Seungmin dan Chaewon.

"Aduh, ini baru jam 9 Dis. Taman Hiburannya juga belom buka!"

Yeji merengut begitu Hwall keluar dari kamarnya hanya menggunakan boxer dan wajah bangun tidurnya. Tentu saja dilihat Chaewon dan Seungmin. Tanpa memperdulikan sekitarnya yang mendadak hening, Hwall berjalan turun menuju dapur untuk mengambil sebotol besar minuman berkarbonasi, semangkuk sereal, sekotak kecil susu, dan dua bungkus besar makanan ringan bermerk dagang seperti nama salah satu member EXO.

Seungmin, Chaewon dan Yeji kembali dikejutkan dengan terbukanya pintu kamar Jeongin dengan keadaan sama seperti Hwall yang hanya menggunakan celana jersey basket tanpa menggunakan atasan, keluar dan melakukan hal yang sama dengan  Hwall. Mengambil makanan dan minuman, lalu kembali lagi ke kamar. Belum selesai terkejut dengan Hwall dan Jeongin, Hyunjin yang terdata sebagai salah satu couple yang akan melakukan triple date ini baru bangun dengan keadaan yang sama (cuma pake celana pendek, baru bangun tidur) seperti adik-adiknya. Bedanya, Hyunjin keluar membawa handuk dan menuju kamar mandi.

"Ini gue udah siap dari setengah delapan... DAN LO BARU BANGUN?!?!" Yeji berteriak pada Hyunjin yang berjalan santai turun ke kamar mandi.

"Daniar, belom selesai dan Ryujin belom dateng. Ngapain heboh sih?"

"Udah sih Dis, siapin makan aja yuk. Sarapan dulu bareng-bareng."

Yeji mengikuti Chaewon yang masih menahan tawanya ke dapur rumah Keluarga Pratama yang seluk beluk tempat, posisi dan isinya sudah ia pahami dengan baik. Bahkan lebih paham dari Yeji.

Chaewon dan Yeji hanya membuat sarapan oatmeal yang sederhana dan ditambahkan dengan segelas air putih untuk masing-masing. Yeonjun dan Hyunjin muncul bersamaan begitu Yeji dan Chaewon selesai merapikan sarapan untuk mereka berenam.

"Kita berangkatnya sendiri atau barengan nih?" tanya Seungmin yang memecah keheningan.

"Hm, mobil lo muat berenam gak?" Yeonjun bertanya balik.

"Muat berlima doang sih."

"Gue sama Ryu berangkat sendiri aja, soalnya ntar baliknya mau ke tempat Mas Bagas." Yeonjun, Seungmin dan Chaewon hanya menganggukan kepalanya, mengiyakan ucapan Hyunjin.

"Masalah Jeanne ya Bang?" tanya Yeji.

"Iya," jawab Hyunjin singkat. "Abang sama Ryu juga harus check up lagi, dan kabar baiknya kasus abang bakalan ditanganin sama Mas Bagas juga."

Ryujin yang tidak menanggapi pembicaraan mereka ditangkap oleh kakak sepupunya.

"Ryu, atau Ela?"

"Ela." Suaranya lirih.

"Kakak tau kok kamu paling deket sama Jeanne. Kamu pasti terpukul."

"Dia mau bunuh aku. Dia mau celakain Disa sama Adek. Kamu tengkar sama Aldi." Ryujin mulai menangis.

"Hey," panggil Hyunjin. "Kamu selamat, luka Disa sama Adek juga udah kamu obatin dengan baik. Gak ada yang perlu disesali."

"Aku takut."

"Its okay."

•••

Di dalam kamar itu, ia masih terdiam menatap layar televisi yang menampakkan suatu acara yang sama sekali tidak dipedulikannya. Dia hanya terdiam mengingat-ingat kejadian beberapa hari yang lalu yang membuatnya harus bersusah payah memperbaiki keadaan sendirian. Tatapannya kosong namun tajam. Paru-parunya secara reflek menarik napas panjang yang kemudian mengembuskannya perlahan untuk mendapatkan sensasi rileks yang sangat ia butuhkan saat ini. Ia berdiri menghampiri cendela besar di kamar itu dan menatap keluar.

"Kenapa gue bisa suka sama lo?"

•••

"YEY AKHIRNYA NYAMPEE!!!" Ryujin turun dengan sangat bersemangat. Sebelumnya memang terlihat sangat sedih dan tertekan. Namun setelah Yeji dan Chaewon mencoba meyakinkan kalau semua akan baik-baik saja, Ryujin bahkan Ela sudah dapat kembali bersemangat seperti sekarang.

Begitu memasuki taman hiburan, mereka langsung menuju tempat game arcade yang sudah tersedia. Seungmin dan Chaewon ke tempat mesin capit boneka, Yeji dan Yeonjun ke tempat dance, dan Hyunjin beserta Ryujin pergi ke tempat balap motor.

(Hei maafkan, aku tidak tau namanya)

Tidak hanya bermain di arcade game, mereka tentu saja mencoba permainan-permainan menantang.

Suasana menunjukan semakin malam. Chaewon dan Seungmin duduk berdua di bangku yang disediakan bersama setangkai permen kapas warna-warni di tangan Chaewon. Pasangan Yeonjun-Yeji dan Hyunjin-Ryujin, pergi entah kemana.

"Mm... Min?" Chaewon berusaha memecah kecanggungan.

"Iya?" Seungmin menatapnya lembut

"Maaf sebelumnya, tapi..." ucapan Chaewon menggantung. "Aku minta, kamu jangan terlalu cemburu sama Aldi, ya?" Seungmin tidak menjawab, hanya menampakkan raut wajah yang mengeras.

"Aldi, sahabat aku dari kecil. Saat Adit dikirim ke Aussie, rasanya aku cuma punya Aldi buat berbagi. Meskipun ada Ardi sama Alif, rasanya gak sama kalau sama Aldi."

Seungmin masih diam mendengarkan.

"Sewaktu Bunda Suzy kecelakaan bareng Aldi sama Adek, dan Bunda Suzy dinyatakan meninggal, Adek hilang tapi dipastikan meninggal, Aldi koma selama berbulan-bulan. Rasanya aku kehilangan saudara aku untuk yang kedua kalinya. Waktu itu Adit gak bisa pulang karena lagi ujian. Waktu itu aku terpuruk, tapi aku juga harus kuatin Ardi. Tapi aku gak pernah bisa kuatin Ardi kayak Aldi ataupun Adit."

Seungmin masih tetap diam dan Chaewon mulai menangis.

"Aku gak pernah pacaran, makanya aku masih belum bisa lepas dari Aldi. Aku takut kehilangan Aldi. Kamu sama Aldi, sekarang sama-sama berharga buat aku. Jangan mikir aku bakalan pergi karena Aldi. Ya?"

Chaewon menunduk mengetahui tidak ada respon dari Seungmin. Akan tetapi, beberapa saat kemudian ia merasakan sepasang tangan melingkar di bahunya dan menariknya mendekati tubuh dari sepasang lengan itu. Dirinya baru menyadari bahwa itu Seungmin setelah mencium bau parfum milik kekasihnya itu.

"Maaf, aku gak pernah tau seberharga itu Aldi buat kamu. Aku ngeliatnya kalian cuma sahabat yang selalu berisik saat bertemu. Tapi ternyata, bagi kamu Aldi adalah saudara terdekatmu setelah Adit sama Chandra."

"Justru aku lebih dekat sama Aldi daripada Chandra."

"Oke, mulai sekarang, kamu bebas kemana aja sama Aldi asal bilang dulu kemananya sama aku. Biar aku tetap bisa mastiin kamu."

"Jangan marah sama Aldi ya?"

"HAHAHAHAHAHAHA LEMAH!!"

TBC

NOT [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang