Di dalam mobil, Ryujin masih berusaha keras menenangkan Yeonjun yang masih belum tenang dari rasa takutnya. Hwall yang menyetir hanya diam sesekali melirik Viva yang menatapi Yeonjun dan Ryujin dengan perasaan yang sulit diartikan oleh cenayang pratama yang satu ini.
"Bang, mobilnya bang Minho bukan sih?"
"Berhenti dulu!" Hyunjin berucap dan Hwall langsung mengentikan mobil yang dikendarainya.
Mobil yang mereka lihat tadi juga langsung berhenti dan keluar. Benar saja, itu Minho bersama Yeji yang berurai air mata. Yeji sendiri langsung berlari memeluk Yeonjun yang masih tampak kacau dan sepertinya semakin kacau melihat Yeji menangis.
"Dan—"
"Dis, P-papa."
"Its okay. Aku mau minta ijin sama kamu." Mereka semua menatap Yeji dengan wajah bingung. "Maaf, aku pura-pura gak tau soal masalah kamu, keluarga Mahendra, saudara tiri aku. And of course your Papa."
"Aku sejak pertama kali tau kak Minho bisa hacking ke segala situs, aku minta tolong dia cari tau soal Bunda Suzy, Ayah Bogum sama Mami Irene. Semuanya ke satu titik, Papa kamu."
"Udah, kita udah bawa semua bukti soal sabotase mobil Om Bogum ke kepolisian dari lama. Cuman, ya Disa sama Om Jinki kasih kesempatan buat berubah."
Semua terjadi begitu saja. Papa Daniar kembali masuk penjara karena melewatkan kesempatan untuk memperbaiki diri dari orang-orang yang berhubungan dengan kasusnya. Bahkan ia tak untuk anak-anaknya.
•••
"Dan!" teriak Yeji saat melihat Yeonjun keluar dari kelasnya. "Hey, how do you feel today?"
"Feeling good. Like I should—" Ryujin datang dengan menyanyikan lagu yang belakangan ini sering diputar dan ia datang masih dengan snelinya yang putih bersih.
"Adek lo kenapa sih?" tanya Yeji.
"Adek gue? Calon kakak ipar lo kali?"
"Heh, gue adeknya Mas Bagas."
"Tapi calon istri gue juga."
"Ebuset apaan dah?!"
"Seneng-seneng aja dulu, sebelum kalian pisah. Daniar, gue harap lo jaga baik-baik Radisa atau saudara yang mulai lo terima bakalan ngecewain lo. Just like your father do." - the Princess.
•••
Heejin berjalan kesana-kemari di depan ruang belajar kamar asramanya. Olivia yang sedang mengerjakan tugas merasa cukup terganggu dengan kegiatan Heejin.
"Jeanne!" Olivia sedikit berteriak. "Lo kenapa sih?"
"G-gue."
"Kenapa?"
"Gue denger, tadi ada yang mau ngelakuin hal buruk ke Disa." Heejin langsung duduk dan menatap panik Olivia yang menatapnya bingung.
"Apaan sih? Siapa juga yang mau ngelakuin hal buruk ke adeknya orang macem Ardi?" Heejin diam tapi masih menampakkan wajah kusutnya. "Denger, kalo lo nemu orangnya langsung bilang ke Ardi. Minimal ke Gowon lah. Dia kan sahabatnya Bang Minho tuh, bang Minho pasti bantu."
Heejin hanya mengangguk dan menghela napas pelan dan berusaha menenangkan diri. Meskipun begitu, rasa khawatirnya masih tergambar jelas. Gelisahnya juga belum hilang dan wajahnya benar-benar menunjukkan itu semua.
"Assalamualaikum, eh lupa kalo yang di dalem bukan muslim hehe." Hyunjin Nisa masuk dengan beberapa kantung plastik berisi makanan. "Nih KFC."
"Asik makan."
Mereka mulai memakan makanan yang dibawa Hyunjin Nisa dengan lahap. Tidak tau mengapa, Hyunjin Nisa kembali menatapi Heejin dengan tatapan yang sulit diartikan. Hyunjin Nisa sesekali melihat ponselnya yang menyala menunjukan percakapannya dengan seseorang.
•••
Di salah satu bagian gedung berlaksana, di salah satu ruangan yang tidak ada satupun orang tau tempat itu. Bahkan Seungmin pun tidak tau tempat itu ada. Di dalam ruangan itu terlihat dua orang laki-laki yang duduk bersebelahan dan satu orang perempuan dengan pakaian yang terlihat cukup modis yang duduk di balik meja.
"Dia tuh gila!" Salah seorang dari tiga orang yang ada di dalam sana berteriak murka. "Dia gak mungkin celakain Disa. Disa cuma umpan biar Ryu masuk ke jebakannya!"
"Lo udah tau rencana dia?" tanya laki-laki yang lebih tua dari yang satunya.
"Enggak, sayangnya enggak." Laki-laki yang lebih muda menjawab. "Yongha sama Viva tau kalo gue tau kebusukan Princess. Tapi, gue gak bisa tanya apapun ke mereka. Princess pasang penyadap di salah satu bagian tubuh mereka dan... Of course their phone."
"Ada info dari temen sekamarnya?" tanya si perempuan yang memijat pelipisnya pelan.
"Dia gak akan ngomong lewat chat."
"Kenapa gue nemu tiga orang gila sekaligus sih?"
"Kalimat gila lo kurang tepat sih, gangguan Mental."
"Susah mantau mereka biar gak deket sama princess. Kalau mereka sama Hyunjin, gue jamin aman."
Mereka sama-sama menghela napas berat. Meminta Hyunjin atau Hwall terus menjaga Disa akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit di jelaskan.
"Oke deh. Pokoknya jangan lupa perhatiin detail terkecil dari Viva, Yongha sama si Princess sialan itu."
"Wait, maksudnya x1814219 apaan ya?"
"Maksud lo?"
"Password tethering hpnya Viva."
"Kayaknya gue tau apa maksudnya."
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT [COMPLETE]
أدب الهواةThey say people are born different It wasn't until I saw my reflection That's when I woke up and realized that the truth had been hidden away from us -Stray Kids "NOT" Adegan dewasa yang ditampilkan bukan adegan yang mengandung unsur lagu debu...