78 - Gimme a Breath

311 47 4
                                    

"Lo bisa mukul gue setelah ini. Mian~" Hyunjin mulai menarik tengkuk Nara dan menciumnya tanpa aba-aba.

"Mmmphhhhhh~"

Hyunjin memperdalam ciumannya setelah ia mulai mendapati ingatan-ingatan yang asing baginya.

Di dalam ingatannya, Hyunjin melihat anak bernama Hwang Jiyul bermain bersama Nara dan tertawa bahagia bersama. Tidak hanya mereka berdua, ada satu orang lagi di sana, namun Hyunjin tak melihatnya dan hanya bisa mendengar suaranya sedang memanggil nama 'Hwang Jiyul'.

"JIN!!!" Nara dengan tegas mendorong tubuh Hyunjin. Lalu menamparnya dengan keras.

PLAKKKKK!

Hyunjin yang mendapat tamparan itu tak mengeluh sama sekali karena ia sudah tahu hal ini akan terjadi padanya. "Lo udah gilak ya? Gue ngebiarin lo sekali dan sekarang lo makin kurang ajar, keluar! Gue bilang KELUAR!" Nara dengan tegas menyuruh Hyunjin untuk segera pergi dari rumahnya.

Hyunjin yang sadar akan kesalahannya pun berjalan mengambil jaket dan mengarah keluar sambil memasang wajah polos, "Mian~" ucapnya sambil tersenyum kecil.

Nara yang sangat emosi hanya bisa menahan amarahnya dan segera menutup pintu segera saat Hyunjin sudah di luar pintu.

PRANKKKKKKK!!!!

Suara pintu yang di tutup dengan cara paksa.

"Jahattt banget!" gumam Hyunjin dalam hati. "Tadi itu apaan coba? Siapa anak yang sama Nara tadi? Kenapa gue inget itu saat nyium Nara doang?" sembari mengarah ke parkiran, Hyunjin terus-terus bertanya ada apa semua ini.

---

Sepulang dari supermarket, Sena tak sengaja melihat Felix yang berdiri diparkiran seorang diri. Saat akan menghampirinya...

"Lo dari tadi?" tanya seorang gadis yang tak lain adalah Somi.

"Gak kok. Baru aja dateng." Felix pun membantu Somi mengangkat barang belanjaannya dan memasukkannya ke dalam mobil. Tidak ada orang lain di sana kecuali hanya mereka berdua.

Melihat Felix bersikap perhatian seperti itu ke sahabatnya, entah kenapa hati Sena serasa di patahkan menjadi dua.

Awalnya Sena berfikir bahwa Felix bersikap perhatian seperti itu hanya kepadanya, tapi ternyata tidak. Ia bahkan lebih perhatian ke Somi, sahabatnya.

Sena tak akan berdiam diri melihat kepergian mereka, ia pun juga berbalik untuk pulang ke rumah dengan hati yang potek. Wkwk!

Tak di sangka-sangka seseorang sudah memperhatikannya sejak tadi, Sena mempercepat jalannya setengah berlari melewati jalan yang sepi.

Orang itu mendapati langkahnya dan...















PLAAKKKKK!!!


Tamparan itu berhasil mengenai pria asing itu tepat di pipinya.

"Aw~" keluh pria itu sambil membuka tudung kepalanya.

"Han Jisung? Ah, lo ngagetin gue tau gak!" celatu Sena masih syok sambil memegangi dadanya.

Who are you? | Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang