98 - Sweet Dreams

130 22 4
                                    

"Kenapa si? Kan niat Ayen baik." gumam Nara pelan.

Sesampainya Ayen di rumah mereka, Nara membukakan pintu, "Nunaaaaaaaaa!!!!" rengeknya saat melihat Nara. Melihat Ayen hampir meneteskan air mata, Nara meretangkan tangannya dan menyuruh Ayen datang ke pelukannya. Namun, di ruang tamu sudah ada Hyunjin yang terus memantau mereka. Sebelum memeluk Nara, Ayen melihat ke arah Hyunjin terlebih dahulu.

"It's ok. Sini..." ucap Nara meyakinkan Ayen. Tanpa berpikir panjang lagi, Ayen langsung memeluk Nara.

"Maafin Ayen, Ayen gak bisa datang hari itu." ucapnya memelas.

"Gak papa, lagian gue sekarang baik-baik aja kok."

Melihat Nara dan Ayen masih berpelukan, Hyunjin menyipitkan matanya sinis. "Eghem~" tegur Hyunjin dari belakang. Nara pun segera melepaskan pelukan itu dan mempersilahkan Ayen untuk duduk.

Selagi Nara membuat minuman, Hyunjin tak berhenti menatap Ayen dengan tatapan sinis. "Napa si, Hyung?" tanya Ayen polos.

"Lo mau ke mana si, ganggu orang aja." jawab Hyunjin jutek.

"Ah besok? Em, bokap sama nyokap ngajak liburan ke rumah nenek. Kenapa emangnya?"

"Lo tahu gak, sekarang itu lo ganggu, pake banget!" Nara yang baru tiba langsung menggeplak belakang kepala Hyunjin. "Aw~ Sakit!"

"Jangan dengerin dia, Yen. Biasa... Lagi BM."

"BM apaan dah?"- Hyunjin

"Bad Mood."

"Siap, Nuna. Emang Hyung selalu jahat ke Ayen."

"HEH! Ngomong apa lu barusan?" tegur Hyunjin kesal.

"Kagak!"

"Kuliah lo gimana?" tanya Nara sembari menyodorkan minuman di atas meja.

"B aja. Gak ada yang cantik di kampus."

"Heh dugong, lo kuliah cuma buat cari cewek cantik?" saut Hyunjin melirik.

"Hm, anggep aja sekalian. Lu juga gitu kan hyung, gak usah muna deh lu. Yeee~" balas Ayen nyinyir. "Oh iya, Jiyul mana?"

"Ah tadi di ambil neneknya, nginep di sana." balas Nara cepat.

"Yahhh..."

Mendengar Ayen membuang nafas kasar, Hyunjin menatapnya sinis, "Kenapa lu buang napas?" tanya Hyunjin heran.

"Kalo ada Jiyul kan kalian gak berduaan mulu."

"Heh apa urusannya sama lo? Kan istri gue, terserah gue dong."

Tak menghiraukan omelan Hyunjin, Ayen tetap memasang wajah melas, "Jiyul lucu. Tapi coba aja waktu itu Nara nuna nikahnya sama Ayen, pasti lebih lucu lagi anak kita." ucap Ayen dengan wajah polos.

"Makin ngaco ini anak malem-malem. Lo mabok jus yak?!!"

Beberapa saat kemudian, perut Ayen berbunyi, begitu pun dengan Nara yang sedari tadi belum makan apapun. Karena memasak membutuhkan waktu yang lama, sehingga mereka memilih untuk memesan Online.

Pesanan yang Nara pesan juga tak tanggung-tanggung, ia memesan 3 kotak varian ayam, 1 kotak pizza dan beberapa cemilan-cemilan lain.

"Yak! Siapa yang mau makan sebanyak ini?" tanya Hyunjin terkejut saat melihat pesanan itu datang.

"Aku." balas Nara.

"Ayen juga." saut Ayen. Karena mereka sama-sama pecinta ayam, maka saat makanlah mereka menjadi tim yang kompak. Untuk merayakan hari ini, mereka saling tos karena memiliki selera yang sama. Hyunjin yang melihat kelakuan mereka hanya bergeleng tak percaya.

Who are you? | Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang