---
Sudah berapa hari sejak janji itu, Hyunjin sibuk. Sibuk akan kantornya yang mengalami penurunan. Sehingga belum sempat menepati janji itu ke Nara.
Untung saja perut Nara sudah tak serewel dulu. Sekarang sudah menginjak 5 bulan, semuanya kembali seperti biasa. Meski terkadang sesekali ia merasa mual mencium bau masakan terutama bawang.
"Yang?" gumam Hyunjin pertama kali saat melihat Nara yang berbaring di lengannya.
"Hm?" Nara menyaut meski matanya masih terbuka sesekali.
"Maaf."
Nara menatap Hyunjin sayu, tahu akan arah pembicaraan Hyunjin selanjutnya.
"Aku gak masalah, jin. Dengan hadirmu di sampingku saja itu sudah lebih cukup bagiku."
Hyunjin masih merasa bersalah. Dia yang membuat janji namun dia sendiri yang tak bisa menepatinya.
"Aku akan--"
Nara dengan cepat menutup mulut Hyunjin dengan telapak tangannya. "Kita tidur saja, aku masih ngantuk." ucap Nara yang di balas anggukan oleh Hyunjin.
---
Bukan hanya bertetangga dengan Hyunjin, bahkan sekarang Tzuyu juga bekerja sama dengan kantor Hyunjin. Itu membuat keduanya lebih dekat satu sama lain.
Sudah seminggu sejak kepindahan Tzuyu, semakin hari entah kenapa dia semakin kagum akan sikap Hyunjin. Di kantor dia pekerja keras, di lain sisi dia juga sangat manis dan perhatian ke istrinya.
"Kau pasti sangat menyayangi istrimu."
"Tentu saja."
"Kalau aku boleh tau, kandungan istrimu?"
"Ah itu... Aku pikir sudah menginjak lima. Kenapa memangnya?"
"Gak. Hanya saja perutnya masih terlihat sangat kecil."
"Iyaa sih. Nara mengalami penurunan berat badan akhir-akhir ini, bayi kita sangat rewel soal makanan."
"Wajar sih, jin. Anak pertama biasanya emang gitu. Kalian yang sabar aja."
"Iyaa."
Hyunjin benar-benar sangat menyayangi Nara sudah sepertinya ibunya sendiri. Derajat mereka sekarang setara.
---
Hyunjin selalu lembur di kantornya. Nara mencoba mengerti itu. Sialnya, perutnya juga sering sakit-sakit beberapa hari terakhir. Entah kenapa.
Ting tong!
"Somi? Kenapa--"
"Why? Apa gue gak boleh kesini?"
"Gak gitu. Kalo gitu silahkan masuk dul--"
Somi sudah lebih dulu masuk meski tak di persilahkan oleh Nara. Dasar manusia bar-bar.
"Hyunjin nyuruh gue kesini. Kata dia perut lo sering sakit-sakit sedangkan dia gak ada di samping lo. So, dia khawatir. Jangan salah paham. Ini cuma demi persahatan gue sama Hyunjin ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.