63 - Never Give Up

524 61 3
                                    

"Lo ngapain bengong sih? Ayo pulang!" tegur Felix tanpa basa-basi.

Hyunjin tersadar dan mengangguki perkataan Felix barusan.

---

Nara menatap cermin kamarnya dengan pandangan mata kosong. Bahkan untuk mengoleskan krim yang sudah ada pada jarinya saja, sepertinya dia lupa.

"Kenapa? Frustasi? Karena ditolak mentah-mentah?"

Nara sudah tak asing lagi dengan kehadiran suara tanpa wujud seperti itu. Nara terlihat santai dan menghembuskan nafas panjang beberapa kali, "Apa gue ini bener-bener kek penguntit, ya? Sampai Hyunjin kesel banget kek tadi" tanya Nara tanpa ekspresi.

"Ya gak lah!"

"Bener, kan? Lagian gue kan gak pernah stalker mereka, gue taunya juga cuma nebak dari karakter di mimpi."

"Jadi gimana? Nyerah?"

"Bukannya nyerah, cuma gue ngerasa... Gak! Gak! Gue gak boleh puitis gini cuma karena satu gertakan dari Hyunjin. GAK BOLEHHH!!!"

"Dasar labil! Jadi rencanamu sekarang apa?"

"Gue bakal ngelakuin apa aja sebisa gue buat dapetin Hyunjin. Kalo gak, gue gak akan pernah punya kesempatan lagi buat punya anak selucu Jiyul huhuhu"

Gemes banget gak sih? Itulah kenapa Nara harus bisa dapetin Hyunjin biar ngehasilin karya kek gini :'(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemes banget gak sih? Itulah kenapa Nara harus bisa dapetin Hyunjin biar ngehasilin karya kek gini :'(

Sorry ngelantur... Ok! Lanjut...

Nara kembali bersemangat dan menjalani aktifitasnya seperti biasa. Bertingkah ramah dan ceria sudah menjadi ciri khas baru Nara sekarang.

"Hei, Ra!"

"Oh? Sena-ya?"

"Lo kesambet apa hari ini? Kelihatannya semangat banget wkwk" goda Sena yang melihat Nara yang terus menebarkan senyum ke semua orang.

"Mau ngopi gak? Gue yang traktir, gimana?" tawar Nara mendadak.

"Uh? Bo-boleh deh..." balas Sena rada bingung.

Mereka pun berjalan ke luar gerbang samping kampus untuk mengunjungi salah satu Cafe terkenal disekitar kampus mereka.

Ketika akan menyeberangi jalan, mobil Changbin bersama dengan yang lain terlihat dari perempatan jalan.

Nara tersenyum melihat kehadiran Hyunjin di hadapannya, kemudian menyapa, "Good Morning, semua! Good Morning, Hyunjin!" teriaknya saat mobil mereka lewat.

Who are you? | Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang