---
Entah apa yang merasuki Hyunjin ia tiba-tiba membelikan Nara sebuah gaun. Gaun indah berwarna putih yang terlihat sangat cantik.
"Ini apa?"
"Buka aja."
Nara tercengang melihat apa isi dalam kotak yang sedang di bukanya. Memang benar itu cantik, tapi harganya juga pasti mahal. Pikirnya.
"Jinnnn?" sebut Nara dengan nada pelan melirik Hyunjin.
"Kenapa? Kamu gak suka?"
"Gak gitu, jin. Apa gak sebaiknya uangnya kita pakai buat anak kita aja entar? Sepertinya ini mah--"
"Ssssttttt!" Hyunjin menutup mulut Nara dengan jari telunjuknya sembari menggeleng-gelengkan kepala. "Untuk anak kita udah aku siapin kok. Dan ini memang untuk kamu. Terima aja ya." ucap Hyunjin tersenyum dengan memegang pundak Nara yang lebih rendah darinya.
"Tapi kan--"
"Udah... Aku gak mau denger apa-apa lagi. Aku memang selalu ingin membelikanmu sesuatu seperti ini sejak lama dan akhirnya hari ini tiba."
Nara menatap Hyunjin dengan mata berkaca-kaca, terharu dengan apa yang Hyunjin ucapkan dan membayangkan usahanya selama ini yang terus membuatnya bahagia.
"Makasih... Makasihhh banget. Kamu selalu--" belum melanjutkan apa yang akan dia ucapkan, Nara sudah menangis terlebih dahulu. Membuat Hyunjin panik, dan juga tertawa pelan melihat emosional Nara yang cepat berubah-ubah.
"Iyaa sayang. Jangan nangis dong, aku tau kamu terharu. Gimana kalo berterima kasihnya dengan Chu~ aja hm?"
Nara menatap datar Hyunjin namun pada akhirnya tetap saja dia lakukan apa permintaan Hyunjin.
Chuuupphhhh~
"Udah kan?" ucap Nara lalu pergi meninggalkan Hyunjin dengan wajah merona.
"Yakk? Jung Nara? Why you--" balas Hyunjin yang langsung mengejar langkah Nara gemas dengan kelakuan istrinya tersayangnya itu. Merangkul Nara dan mengacak-acak rambut Nara.
Mereka terlihat sangat kekanakan.
---
Nara berdandan cantik memakai gaun pemberian suaminya. Mereka akan pergi untuk makan malam bersama, bukan di rumah. Kali ini mereka ingin menikmati suasana yang berbeda seperti sepasang kekasih di luar sana.
Setelah selesai berdandan, Nara tak lupa memakai kalung dengan jantung yang berbentuk huruf HN. Ya, inisial nama depan mereka.
Kalung itu juga pemberian Hyunjin saat Hyunjin datang melamar Nara saat itu.
Sudah 10 menit Nara menunggu. Hyunjin bilang dia akan pulang lebih awal dari kantornya. Mungkin di jalan sedang macet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
ФанфикIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.