---
"Hyunjin bangun!" kata Nara menarik-narik selimut Hyunjin. "Ayo sarapan. Keburu dingin entar." katanya lagi menepuk-nepuk bokong Hyunjin.
Hyunjin hanya menggeliat lalu menutup kembali tubqqquhnya dengan selimut. "Masih ngantuk, Ra."
"Gak bangun, jangan harap lo bisa nyentuh gue." ancam Nara lalu pergi.
"Kok gitu sih???" balas Hyunjin membuka selimutnya. Menatap Nara lurus dengan mata sipitnya.
"Situ sih. Salah sendiri." kata Nara lagi meninggalkan kamar.
"Nara-ya! Jangan gitu dong... Oke-oke aku bangun." teriak Hyunjin.
"Bangun ya keluar." balas Nara dari luar.
"NARAAAA!!!" teriakan Hyunjin tak membuat Nara kembali ke kamar. Nara hanya tertawa sembari berjalan ke dapur.
Akhirnya, dengan kesal Hyunjin keluar dengan menepak-nepak kakinya keras ke lantai.
Sesampainya di dapur, Hyunjin menatap Nara yang sedang menata piring di meja makan.
Batinnya, Nara sangat mandiri. Dia bangun sepagi ini hanya untuk membuat sarapan. Dan itu membuat Hyunjin semakin mengagumi Nara, yang notabennya adalah istrinya.
"Nara-ya!" Hyunjin berlari memeluk Nara dari belakang, mengangkat tubuh Nara sesekali. Kemudian menaruh kepalanya di curug leher Nara.
"Lepasin Hyunjin. Gue sibuk."
Hyunjin membalikkan tubuh Nara agar menghadapnya dan...
Chup!
"Uh!" ucap Nara kaget.
"Kenapa uh? Mau marah? Aku kan udah jadi suami kamu. Gak masalah dong." sela Hyunjin cepat.
Nara memukul dada bidang Hyunjin agar Hyunjin menjauh. "Cuci muka sana dulu. Lo bau ih." kata Nara mendorong tubuh Hyunjin menjauh.
"Masa sih?" balas Hyunjin menciumi pakaiannya.
"Udah sana. Jangan lupa sikatan."
Dengan muka cemberut Hyunjin berjalan ke kamar mandi. Melakukan apa yang Nara katakan.
Suami penurut!
"Udah." Hyunjin datang lagi dengan memperlihatkan barisan gigi rapinya.
"Kok cepet banget sih?"
"Ah Nara. Sekarang, chu~" ucap Hyunjin sembari mempoutkan bibirnya.
"Apaan?"
"Morning kiss."
"Gak usah drama deh."
Hyunjin sudah tak tahan dengan sikap Nara yang acuh. Hyunjin memeluk Nara erat. Menangkup kedua pipinya, lalu menciumi semua sudut wajah Nara.
"Hyunjinh--Gue gak bisa napas." protes Nara tak terima.
Setelah puas akan aksinya. "Salah situ. Jutek banget sih." balasnya ke Nara sambil mengeluarkan smirk melihat wajah Nara yang sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
ФанфикIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.