60 - Dimension

676 83 8
                                    

HYUNJIN MENATAP MATA NARA






Melihat Hyunjin yang reflek menatap ke arah Nara, semua orang pun begitu. Mereka melihat Nara dengan pandangan aneh dan heran.

"Ini bener. Ini bukan hanya sekedar mimpi gue doang! Gue dan Hyunjin punya koneksi." batin Nara kagum.

•••

Sejak kejadian hari itu, Nara percaya bahwa Hyunjin akan sembuh jika dia terus di samping Hyunjin. Kalau mimpi itu benar, harusnya seperti ini.

Entah kebetulan atau memang benar adanya, Hyunjin semakin membaik. Bahkan Jihyo selaku Ibu dari Hyunjin mempercayakan anaknya kepada Nara. Karena kehadiran Nara, Hyunjin berkembang pesat dari sebelumnya.

Nara merawat Hyunjin dengan baik. Sekali-kali Nara membawa Hyunjin ke taman rumah sakit, tentunya dengan bantuan kursi roda. Kaki Hyunjin belum berfungsi dengan baik, ini merupakan kelumpuhan sementara karena koma yang di alaminya.

"Gausah sok deket sama keluarga gue" ini adalah  kalimat pertama yang Hyunjin ucapkan sejak terakhir kali dia siuman.

"Huh?" sontak Nara kaget dan tak percaya mendengar sebuah kalimat dari Hyunjin.

"Lo! Gue gatau lu siapa dan muncul darimana, gue cuma mau bilang 'GAK USAH IKUT CAMPUR SEOLAH LO PENYELAMAT HIDUP GUE' gue harap lo ngerti!"

Mendengar itu, Nara ingin marah dan pengen rasanya dia menceritakan semuanya ke Hyunjin apa yang sudah terjadi dengan mereka.

"Tahan atau alurnya akan berubah!" suara itu muncul lagi. Entah darimana sekarang!

"Iyaa-iya tau, bacotnya ih!" balas Nara sebal. Nara gak sadar kalau sebenarnya kalimat itu keluar langsung dari mulutnya.

"Apaa?? Lo udah gila yak? Mau sampai kapan lo sok deket sama keluarga gue, huh?" Hyunjin salah paham, dia pikir ucapan Nara barusan adalah balasan dari perkataannya.

"Gak, gak gitu, Jin. Maksud gue--"

"Jangan berpikir ibu suka sama lo, gue gak bisa nyingkirin lo ya!" ucap Hyunjin lalu pergi meninggalkan Nara yang masih terpatung di taman rumah sakit.

"Padahal gue niat baik doang! Nyebelin banget si Hyunjin anjir, beda banget sama di mimpi". gumam Nara kesal. Kemudian menyusul Hyunjin yang bersusah payah mendorong kursinya seorang diri.

"Sabar, lu bisa, Ra. Lu bisa!" gumam Nara membulatkan tekad. Nara mengambil alih kursi roda Hyunjin dan membantu mendorongnya.

Bukannya ke kamar Hyunjin, Nara justru membawa Hyunjin ke suatu tempat dengan menekan tombol lift paling atas.

"Lo mau bawa gue kemana?" tanya Hyunjin namun tak direspon oleh Nara.

Sesampainya mereka di rooftop, Nara memojokkan kursi Hyunjin ke dinding dan tak membiarkan Hyunjin bergerak.

"Lo-lo mau ngapain?" tanya Hyunjin terbata-bata.

"Denger baik-baik! Gue gak niat sama sekali sksd sama keluarga lo, gue juga deket ama mereka karena pada dasarnya mereka baik ke gue. Ck!"

Who are you? | Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang