Nara dan Hyunjin sedang bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Entah kemana, mereka hanya dikirimi sebuah alamat lewat chat grup.
Pagi buta, sekitar pukul 5 pagi, Somi menelfon kediaman mereka. Memaksa mereka untuk pergi bersamanya. Tak mau tahu, tak ada penolakan.
"Ini mau kemana sih, Jin?"
Hyunjin terus-terusan menguap dan mengucek matanya yang masih lusuh. Mendengar ucapan Nara, Hyunjin hanya menggedikkan bahunya tanda tak tahu.
"Jin?"
"Mm?"
"Semalem kamu tidur jam berapa sih? Kelihatannya ngatuk banget gitu."
"Mmm... Jam 3-an kayaknya."
"Lembur lagi ya?" Nara kasihan melihat wajah pucat Hyunjin dengan mata sayunya. "Aku aja yang nyetir, gimana? Bahaya tau kalo nyetir masih ngantuk gitu."
Hyunjin menengok ke sampingnya, menatap Nara dengan tatapan aneh. Tak lama ia mengelus pipi Nara pelan "Makasih ya udah ngekhawatirin aku. Aku gak papa kok! Ya kali aku ngebiarin kamu nyetir, terus akunya tidur. Kan gak gentle banget, Ra! Nggak! Itu bisa ngerusak harga diriku sebagai pria."
Nara membuang nafas kasar. "Ini bukan soal harga diri, Jin. Kan kalo kamu nabrak, kita semua yang bahaya."
"Ck! Kamu ngomong apa sih! Percaya deh sama aku! Aku gak akan ngebiarin hal kayak gitu terjadi sama kalian."
"Yaudah iya..."
Nara membukakan sekaleng kopi yang dibelinya kemarin. "Biar gak ngantuk!" kata Nara langsung ngasih ke Hyunjin.
"Gumawo!"
---
"Ini seriusan kita ngasih tau mereka sekarang?" tanya Felix tak yakin.
Somi menatapnya sinis. "Why? You don't like it?" pertanyaan Somi hanya dibalas senyuman kaku dari Felix. Felix seketika takut melihat wajah seram Somi.
"Gak gitu. Hanya saja--gak jadi."
TIN! TIN!
Itu mobil Doyeon bersama dengan Yoojung. Di belakangnya diikuti dengan mobil Seungmin bersama dengan Han, Changbin, dan yang lainnya. Sekarang tersisa hanya Hyunjin dan Nara yang belum juga tiba.
"Lah, lo berdua kok?" tegur Yoojung heran setelah melihat Felix yang baru saja keluar dari dalam rumah kayu disana.
"Ini ada apaan sih?"-Han
"Ini gak mungkin kan kalian berdua--"-Doyeon
"Oh? Itu Hyunjin!" tunjuk Somi mengalihkan pembicaraan.
Mobil Hyunjin parkir, kemudian keluar bersama dengan Nara dan Jiyul. Somi segera berlari menghampiri mereka, bukan, Somi hanya menghampiri Jiyul, meraihnya dari pelukan Nara lalu mencurinya untuk pergi bersamanya.
"Oh Uri Jiyul-ah... I miss you so much!" suara gemas Somi terdengar sampai ujung pulau, saking cetarnya.
Somi membawanya ke atas, mendudukan Jiyul di sebuah pagar kayu kecil pembatas rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.