52 - Why?

1K 107 6
                                    



---

Di halaman rumah sakit setelah mengantar Ayah Nara untuk periksa akibat kejadian itu.

Sudah sejam saat pertemuan penuh tak kesengajaan ini. Meski Nara bilang sendiri kalau dia ingin bertemu dengan Ayahnya, tapi tetap saja, untuk saat ini batinnya belum siap. Jauh di lubuk hatinya dia tak mengharapkan pertemuan ini terjadi.

Hyunjin juga tak tahu harus berkata apa di saat istrinya sendiri tak berbicara seperti ini.

"Maafkan Ayah, Ra!"

"Kenapa?"

"Karena Ayah baru bisa menemuimu sekarang."

"Bukan itu. Kenapa Ayah meninggalkan Ibu dulu?"

Ayah Nara terdiam. Tak tahu harus menjawab apa lagi sekarang. Begitu banyak yang harus dia lewati sampai ke titik dia bisa menemui anaknya seperti ini.

Daripada menjelaskan apa yang sudah dia lewati, dia sudah cukup bahagia bisa bertemu anaknya dan cucunya seperti ini.

"Kenapa Ayah diam? Apa karena Ibu tak berpendidikan dan miskin? Atau Karena Ayah tak suka punya anak sepertiku?" Nara sudah cukup sabar selama ini. Kali ini dia akan mengeluarkan semua pertanyaan yang terus menghantui jiwanya.

"RAA!!!" tegur Hyunjin karena Nara sudah sedikit kelewatan saat ini.

"Bukan karena itu, Ra. Ayah bahagia bersama Ibumu, Ayah juga bersyukur punya anak sepertimu."

"Lalu KENAPA??? KENAPA AYAH PERGI???" ucap Nara dengan nada tinggi, nafasnya terengah-engah dan pelupuk matanya sudah berlinang air mata. Nara menggebrak meja sehingga membuat semua orang yang berada di sekitar taman rumah sakit itu pun spontan menengok ke arah mereka.

"RAAAA!!!! Kamu gak boleh gitu, dia itu Ayah kamu."

Mendengar bentakan dari Hyunjin, membuat hati Nara semakin buruk. "Ayah apa yang ninggalin istri dan anaknya begitu saja, Jin? Kamu emang gak ngerti dan gak akan pernah ngerti karena kamu gak ada di posisiku saat itu."

Tangisan Nara pecah. Berapa tahun dia memendam semua ini sendirian. Saat dia bertanya sendiri kepada Ayahnya, Ayahnya tak bisa menjawab semua pertanyaan Nara. Bukankah itu berarti semua kata orang itu benar?

"Andai kau tau bagaimana rasanya ada di posisiku saat itu, Jin. Tapi sayangnya kita berbeda. Kau hidup bersama Ayah dan Ibu yang sayang padamu. Dulu... Mungkin karena aku berbeda, jadi tak ada yang ingin berteman denganku. Bahkan satu orang pun tak ada. Tidak! Bukan itu. Aku tak masalah jika aku akan di kucilkan seperti itu seumur hidupku, tapi kenapa? Kenapa saat Ibu pergi, Ayah bahkan tak datang sama sekali? Ayah juga tak pernah mengunjungiku sekali pun? Bukankah dia yang paling tahu betapa kesepiannya aku saat itu?"

Hyunjin bungkam.

Terus berada di tempat itu membuatnya semakin muak. Nara mengambil Jiyul sebelum melangkahkan kakinya pergi.

"RAAA????" panggilan Hyunjin tak dapat respon apapun dari Nara. Hyunjin akan melangkahkan kakinya untuk mengejar Nara, namun sudah lebih dulu di tahan oleh tangan Ayah Nara. Park Jinyoung.

Who are you? | Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang