Namanya juga awal kehamilan kan ya, udah pasti si calon ibu ini jadi rewel. Bukan kemauan dia, tapi si calon anak yang sedang di kandungnya.
"Maaf ya, jin. Aku juga gak tau kenapa bisa kek gini."
Dan muka Hyunjin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tau ah."
Si Hyunjin ngambek di karenakan ngidam Nara yang aneh. Hyunjin harus jaga jarak minimal 1 meter dengan Nara, kalo gak gitu si Nara terus-terusan mual.
"Ya mau gimana lagi, jin. Kan ini bukan mau aku juga."
Hyunjin membalikan tubuhnya membelakangi Nara. "Kenapa nyidamnya gak kayak yang lain coba? Kenapa harus gini sih?" gumam Hyunjin pelan.
"Apa? Kamu ngomong apa barusan?" tanya Nara yang dengar sekilas gumaman Hyunjin.
"Gak ada kok." balasnya terus berdiri dan berjalan ke kamar. Menarik selimut dan tidur.
"Hyunjin pasti kesel banget deh. Sampai ngambek gitu dianya." gumam Nara sendiri. "Kamu kenapa sih? Gak suka sama Ayah kamu? Dia orang baik kok nak. Sekarang kamu lihat deh, Ayah kamu ngambek dan gak ngomong sama Ibu. Terus gimana dong?" gumam Nara lagi sembari mengelus-elus perutnya.
---
Hyunjin terbangun setelah mendengar dering telpon di samping bantalnya.
"Halo?"
"Jin? Lo udah denger belom, si Somi..."-kata Felix dengan nada panik. Hyunjin sekejap membuka matanya lebar.
"Kenapa Somi?"
"Dia kecelakaan."
Hyunjin diam sejenak.
"Lo share loc, gue ke sana."
Tut!
"Ada apa, jin? Somi kenapa?" tanya Nara yang juga terbangun.
"Somi kecelakaan."
"Aku ikut." dengan menyibak selimutnya, Nara juga ingin turun dari kasur untuk pergi bersama Hyunjin.
"Gak, Ra. Ini udah larut, kamu di rumah aja."
"Tapi Hyunjin..."
"Ra! Dengerin aku deh, bahaya... Kasian bayi kita."
Nara yang tadinya bersikeras akhirnya diam setelah Hyunjin mengungkit soal anak yang di kandungnya.
