62 - Stubborn

540 67 5
                                    

"Jangan macem-macem yak emmmh--"

Nara menempelkan telunjuknya didepan bibir Hyunjin, memberi isyarat Hyunjin untuk tenang dan diam.

Nara menyerongkan sedikit wajahnya ke samping, lalu bergerak pelan ke arah pipi dan telinga Hyunjin.

"Sebenernya--"













BRAKKKKHH!!!!

"Aaaakhhh" teriak Nara keras. Menahan rasa sakit akibat benturan antara lengannya dan vas bunga di belakangnya.

Hyunjin tak bermaksud mendorong Nara. Hyunjin tak sengaja akibat refleks yang diakibatkan sinyal negatif otaknya.

Hyunjin segera mengecek keadaan Nara dengan mengikutinya ke bawah, "Lo gak papa? Sorry, gue gak sengaja, sumpah!" ucapnya panik.

Nara masih berdecik kesakitan dan terus memegangi siku tangannya. Tak menghiraukan perkataan Hyunjin, Nara melihat mengecek kmbali tubuhnya, "Da-darahhh!!" ucap Hyunjin terbata-bata.

Hyunjin panik dan segera mengeluarkan sapu tangannya dari saku jaketnya dan menutupi luka di siku tangan Nara.

"Lo si ah! Kenapa main dorong-dorong coba!" protes Nara kesal.

"Lah lu juga, mau ngapain coba merambat-merambat ke telinga gue!"

Awalnya Nara diam, beberapa detik kemudian dia tertawa lepas, "Lo gak lagi mikir yang aneh-aneh, kan?" goda Nara sambil tertawa dan juga meringis kesakitan.

"Gaklah! Aneh-aneh apaan coba" balas Hyunjin gengsi yang masih membantu menutup luka Nara dengan tangannya.

Nara masih terus menggoda Hyunjin yang sudah merona, "Lo pasti mikir kalo gue bakal nyium lo, kan? Itulah kenapa lo tiba-tiba ngedorong gue" ucap Nara lagi sembari cekikikan.

Hyunjin bisu dan terpaku, "terus dia mau ngapain coba kayak tadi kalo bukan mau nyium?" batin Hyunjin bingung.

"Gue gak bakal nyium lo, tenang aja lagi. Gue cuma pengen ngasih tau lo sesuatu, tapi gue gak bisa ngomong keras-keras karena... 'dia selalu ngawasin gue'..." balas Nara lagi. Di kalimat terakhir, Nara melakukannya dengan berbisik di telinga Hyunjin.

Hyunjin mengerutkan dahi dan menengok ke kanan, kiri dan sekitarnya untuk melihat siapa yang di maksud Nara, "Dia siapa sih?"

"Lo gak bakal tau" mendengar balasan Nara, Hyunjin menengok ke kanan dan ke kiri lagi untuk memastikan bahwa mereka aman.

"Kenapa? Lo takut?"

"Gaklah!" balas Hyunjin cepat.

"AAKHHH!" teriak Nara lagi sembari menunjuk depan Nara yang merupakan belakang Hyunjin. Hyunjin refleks melompat karena kaget. Lagi-lagi Nara tertawa terbahak-bahak. Hyunjin benar-benar seseorang yang penakut.

"Yakkk!!!" balas Hyunjin kesal karena merasa dipermalukan oleh Nara. Entah kemana perginya harga diri Hyunjin saat ini.

---

Hari demi hari berlalu, Nara sangat bersemangat menjalankan misinya. Buktinya, Nara sekarang sudah semakin akrab dengan teman-teman Hyunjin.

Who are you? | Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang