"Aku janji. Kalau pun aku tersesat di ujung dunia mana pun, aku pasti akan menemukanmu."
---
Hyunjin memutuskan untuk mengambil cuti kerja daripada meninggalkan Nara sendirian yang sedang sakit dirumah.
Seluruh pekerjaan rumah Hyunjin lakukan sendiri tanpa campur tangan dari Nara. Termasuk menjaga, masak dan mengganti popok Ji-yul pun dia tangani sendiri.
Nara takjub akan itu semua, Hyunjin selalu meminta pertolongan setiap kali melakukan sesuatu seperti ini. Tapi tidak kali ini.
"Kamu seriusan bisa semua sendiri? Aku bantu ya?"
"Gak!!!" balas Hyunjin cepat. "Tetap berbaring seperti itu, jangan kemana-mana. Tunggu sampai aku selesai!" sambungnya lagi dengan nada tegas. Hyunjin benar-benar berniat!
Nara memegangi kepalanya sembari sedikit memijit, tak biasanya dia seperti ini. Kepalanya pusing dan sesekali penglihatannya kabur. Sudah diperiksa juga, tapi kata Dokter baik-baik saja. Mungkin hanya kecapean!
Hyunjin membuka pintu membawa segelas air hangat dan beberapa buah yang sudah terpotong-potong.
"Kamu masih pusing?" tanya Hyunjin sembari menaruh baki yang dipegangnya di atas meja kecil di kamar Nara.
Nara langsung menjawab pertanyaan Hyunjin tanpa ragu-ragu. "Mmm... Semuanya keliatan kabur, Jin." balas Nara masih terus memegangi kepalanya.
"Ayo ke rumah sakit! Kamu gak mungkin baik-baik saja seperti ini." ajak Hyunjin meminta persetujuan dari Nara.
Nara menggeleng. "Kan udah diperiksa juga tadi. Sama aja!" balas Nara dengan membaringkan kembali posisi tubuhnya yang dibantu oleh Hyunjin.
"Tapi kan--"
"Berbaring di sampingku!" Nara mengucapkan itu dengan mata tertutup dan nafas yang tak beraturan.
Hyunjin segera melakukan perintah Nara dengan cepat. Berbaring disamping Nara dan menaruh lengannya di bawah kepala Nara, lalu memeluknya.
"Aku pengen istirahat, Jin." kata Nara pelan dan sayu.
Hyunjin terus memeluk Nara di dekapannya tanpa berniat melepaskannya sedikitpun. "Aku pengen tidur." kata Nara lagi dengan suara yang semakin melemah.
"Tidurlah, sayang! Aku akan menemanimu." tak ada respon lagi setelah itu. Nara sepertinya sudah tertidur di dalam pelukan Hyunjin.
Hyunjin meraih handphonenya yang dia letakkan di atas ranjang tempat tidur mereka sebelumnya. Mencari kontak panggilan yang bertuliskan 'IBU' dengan semua hurufnya tertulis dengan huruf kapital.
Setelah ketemu, Hyunjin mengetik pesan yang berisikan permohonan untuk datang ke rumahnya dan memberi tahu soal keadaan Nara. Jihyo pun paham dan segera berangkat ke rumah Hyunjin.
Setelah sampai, Hyunjin mengangkat kepala Nara pelan-pelan untuk di letakkannya ke bantal. Kemudian Hyunjin beranjak dari kasur dengan penuh hati-hati layaknya pencuri, ia tidak ingin Nara terbangun karena kaget.
Hyunjin dan Jihyo membicarakan segala sesuatu yang terjadi dengan Nara. Termasuk tingkah Nara yang belakangan ini terasa aneh baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.