8 - Aneh!

2.4K 303 9
                                    

Gue bingung apa sebenernya yang terjadi dengan gue. Gue ke pantai untuk ngetes apa mata gue masih berfungsi atau gak. Tapi anehnya, Gak. Gue gak bisa melihat mereka lagi.

Tapi kenapa gue bisa ngeliat Hyunjin?

Siapa dia sebenernya?

"Mungkin lo emang udah gak bisa melihat lagi kali." kata Hyunjin di samping gue.

"Terus kenapa gue bisa ngelihat lo sekarang coba?"

Hyunjin bungkam ngedengar pertanyaan gue. Kami berdua diem gak bergeming terlarut dalam pikiran masing-masing.







Keurrrttt!

Perasaan gue udah makan tadi. Itu bukan suara perut gue, berarti itu? Gue langsung nengok ke samping.

Hyunjin meringis ke gue. Bahkan dia juga bisa bikin suara-suara perut. Dia hantu bukan sih? Aneh banget.

"Ayo ke dapur. Gue buatin makanan."

Selama gue masak dia terus natap gue kayak gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama gue masak dia terus natap gue kayak gitu.

"Lo mau gak jadi istri gue?" katanya sontak ngebuat gue menghela nafas panjang. Hantu ini bener-bener udah gila.

"Lo ingin gue nikah sama hantu kayak lo?" balas gue bergedik.

"Hanya saja ngeliat lo masak kayak gini gue suka. Gue pengennnn banget punya istri yang pintar masak dan selalu masakin buat gue setiap hari."

Dia gak waras!

"Berhentilah bermimpi. Makan saja ini." kata gue sembari nyodorin pasta yang baru gue buat. Dia tersenyum sumringah melihat itu.

Gue duduk di hadapan dia dan terus melihatnya makan. Masih gak percaya aja gue kalo hantu juga bisa makan makanan manusia kayak dia.

"Masakan lo enak. Gue suka." ucapnya dengan mulut penuh dengan pasta.

"Emm... Makanlah." kata gue risih ngeliat dia belepotan semua.

---

Udah sebulan gue tinggal serumah sama hantu ini. Baru kali ini gue belanja sebanyak ini hanya untuk bahan-bahan makanan doang. Kalau bukan ngingat hantu gila satu itu, gue gak mungkin ngehabisin gaji gue hanya dalam sekali pakai.

"Lo dah pulang? Wahhh... Banyaknya." ucapnya ternganga.

Gue milih gak ngerespon dia dan nata semua bahan makanan tadi ke dalam kulkas. Kemana gue pergi, dia juga terus ngikutin gue.

"Huh... Lo gak capek apa?" tanya gue ngebuatnya berhenti.

"Nggak." jawabnya cepat. Ini bukan pertanyaan ogeb.

"Gue yang capek ngeliat lo." kata gue dengan nada sedikit tinggi. Dia terdiam mendengar ucapan gue.

"Maaf. Gue akan diam sekarang." balasnya lalu duduk diam di meja makan. Gue merasa bersalah udah ngebentaknya tadi. Gue tahu dia seperti itu karena dia bahagia. Tapi mau gimana lagi? Dia rusuh banget sih.

Who are you? | Hwang Hyunjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang