Sepertinya gue benar-benar udah terbiasa hidup dengan hantu. Kata-kata yang udah lama banget gak gue denger, sekarang kembali jadi makanan sehari-hari buat gue.
Gue ngedenger orang-orang terus ngatain gue aneh. Sama seperti dulu. Mungkin karena gue udah terbiasa, jadi gak terlalu sakit seperti saat pertama kali.
Menurut gue, gue emang aneh sih. Gue ngerasa lebih nyaman berada di dekat hantu seperti Hyunjin daripada di dekat manusia. Saat gak ada, mereka saling membicarakan satu sama lain. Munafik banget kan.
"Hyunjin-ah... Lo dimana? Ini gue buatin sup seperti kemaren. Katanya lo suka. Hyunjinnn???" gue udah teriak-teriak sampai tenggorokan gue kering tapi dia gak nyaut juga. Kemana perginya hantu gila itu sih? Mana gue masak banyak lagi.
"Hyunjin?" gue terus manggil dia ke seluruh ruangan. Tapi gak ketemu juga.
Gue keluar untuk nyari dia. Saat gue keluar, gue mendengar keributan di tangga bawah. Gue pun datang untuk melihat apa yang terjadi.
"Seriusan pak! Tempat ini aneh, saya tadi lihat dengan mata kepala saya kalau barang-barang di rumah saya bergerak sendiri." lapor ibu itu kepada penjaga apart.
Tak lama terdengar suara teriakan dari bawah... "KYAAAAAAAAAAA" itu ibu-ibu tukang sapu biasanya.
"Ada apa buk?" tanya penjaga itu.
"Itu di bawah. Sapunya bergerak sendiri pak." keluhnya kepada penjaga sambil nunjuk arah bawah tangga.
"Tu kan pak. Si ibu itu juga ngerasa ada yang gak beres."
Sialan!
Itu Hyunjin.
Dia datang dengan senyuman puas. Jadi yang membuat keributan ini dia?
"Nara-ya?" katanya saat ngeliat gue yang berada di atasnya. Yang tadi tertawa, langsung terdiam seketika.
Gue hanya bisa nahan kesel gue dengan ngepalin tangan gue. Tanpa ngomong lagi, gue langsung masuk rumah.
"Nara-ya... Dengerin gue dulu. Ini gak seperti--" Hyunjin sangat cepat nyusul gue karena dia bisa teleportasi.
Gue berbalik, natap dia tajam. "Kenapa? Kenapa lo nakutin mereka Jin? Lihatlah keributan yang udah lo lakuin sekarang..." omel gue kesal.
Hyunjin langsung terdiam dan menunduk gak berani natap mata gue. Gue kesel banget sumpah. Kenapa juga dia ngganggu orang lain kayak gitu coba?
"Gue hanya... Mereka ngegosipin lo yang gak-gak sih. Gue kesel dan gue gak suka, jadi gue hanya memberi mereka pelajaran doang. Cuma itu yang bisa gue lakuin buat lo." jawabnya pelan masih dengan kepala menunduk.
Kok hati gue tersentuh ya?
Dia sangat kekanakan sih dan dia juga terlalu naif. Niat baiknya jadi salah kan di mata gue. Gue jadi merasa bersalah udah marahin dia kayak tadi.
"Gue gak papa kok. Gue udah terbiasa dengan ucapan kayak gitu. Jadi lain kali jangan menjahili mereka lagi, oh?"
Hyunjin masih cemberut dengan mengangguk-anggukan kepalanya.
"Ayo makan. Nanti keburu dingin..." ajak gue dan Hyunjin pun ngikut di belakang gue.
Selagi jalan "Kenapa lo sangat baik sih?" tanya Hyunjin di belakangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.