"Tzuyu? Lo--" Hyunjin tercengang saat melihat mantan pacarnya itu.
Suasana semakin canggung karena menyisakan mereka berdua di ruang tamu yang besar itu. "Kamu apa kabar?" tanya Tzuyu lembut dengan senyuman khas yang dia miliki.
"Baik. Kamu gimana?" balas Hyunjin datar.
"Baik juga. Aku dateng ke sini buat jenguk kamu lho, tapi kelihatannya kamu sehat banget. Bahkan makin T.O.P aja." kata Tzuyu sedikit menggoda Hyunjin dengan candaannya.
"Mau jenguk mah udah lambat, gue bangun dari koma udah mau setaon!" batin Hyunjin mengelak. Hyunjin tak membalas candaan Tzuyu, ia hanya melemparkan senyuman kaku.
"Maaf ya, aku baru bisa dateng sekarang. Kemaren-kemaren aku sibuk. Deadline banyak ngejar aku, belom kerjaan, kuliah bahkan karya-karyaku. Maaf ya!"
"Kamu masih sama kek dulu!" batin Hyunjin kecewa. Masih terus pake seribu alasan. "Iya gak papa kok. Terus sekarang? Kamu gak sibuk?"
"Iya nih. Aku ada liburan beberapa hari. So, i'm here!" balasnya ramah. "Oh iya, Jin. Aku denger dari tante, kamu udah mulai masuk kuliah lagi ya? Aku mau dong keliling bareng kamu. Boleh, kan?" pinta Tzuyu sedikit memohon.
"Ah itu--"
"Aku anggep boleh ya? Yes!" paksanya masih dengan senyuman ceria.
---
Sebelum ke kampus, Nara mampir untuk membeli roti panggang langganannya. Saat akan pergi, Nara melihat sosok yang tak asing di matanya berdiri tepat di sudut taman.
"Somi?"
Mereka pun duduk di bangku taman yang terletak di sana. Somi terlihat tak seceria biasanya, dia pucat dan tubuhnya lemah.
"Kamu gak papa?" tanya Nara membuka pembicaraan. Somi masih belum menjawab pertanyaan Nara, dia hanya menatap Nara lurus.
Beberapa saat kemudian, Somi mulai memeluk Nara yang membuat Nara terkejut tak percaya. Ini bukannya sosok Somi yang biasa dilihatnya.
Nara bisa mengerti perasaan Somi saat isakan Somi mulai terdengar di telinga Nara. Tanpa risih, Nara membalas pelukan Somi guna membuat Somi merasa tenang.
"Maafin gue, Ra. Gue gak seharusnya ngelakuin itu ke lo." ucap Somi pelan masih dengan isakan. Mengingat saat-saat ia sangat membenci Nara, bahkan sesekali membentak dan mengabaikannya.
"Gak papa kok. Jangan nangis dong, gue gak tau harus ngapain nih." balas Nara kikuk.
"Maaf ya, maaf banget. Harusnya gue dengerin perkataan lo waktu itu. Tapi gue--gue malah ngejauhin lo dan--"
"Sssttt!" Nara memberi kode agar Somi tak melanjutkan perkataannya. "Sebagai temen, gue gak nyesel kok sama apa yang udah gue lakuin." balas Nara ramah yang justru semakin membuat tangisan Somi melanda.
"Naaaraaaaa~" tangisan Somi semakin keras dan mengundang perhatian orang-orang disekitar mereka.
Nara panik dan berusaha untuk menenangkan Somi, "Jangan nangis dong. Gue panik nih!" ucapan Nara mengundang tawa tersendiri bagi Somi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.