"Ya. Itu semua memang benar. Yeri memang mengandung anakmu saat itu." jawab Dahyun santai. Menganggukkan pertanyaan Hyunjin untuk memberi kepercayaan.
DEG!
DEG!
DEG!
Hyunjin langsung menatap Nara yang tercengang tak berkata. Batinnya pasti Nara sangat kecewa kepadanya.
Nara menatap Hyunjin balik sebelum ia menundukkan pandangannya. Di lain sisi, Seungmin juga memperhatikan Nara.
Memperhatikan keseluruhan sakit yang menimpa Nara.
Somi yang duduk di samping Nara langsung menggenggam tangan Nara tanpa bicara. Meski dia masih saja bersikap acuh.
"Hari itu, hujan deras sepulang kelas tambahan sore. Yeri datang ke rumah gue dengan baju basah kuyup dan mata merah setelah nangis."
"Karena hari udah mulai malem, gue nyuruh dia masuk. Dia masih ngelanjutin tangisannya yang sebelumnya."
"Sampai akhirnya dia cerita tentang anak yang di kandungnya. Dia bilang kalo itu anak lo. Tapi lo malah nolak dia dan ngejauhin dia."
"Dia gak pernah punya keberanian mau ngasih tau bokap dia. Lu gak tau aja kalo bokap dia gila, bisa di bunuh kali dia kalo tau sampai dia hamil. Apalagi masih sekolah."
"Dia juga bilang kalo dia pernah memohon-mohon ke lo, tapi lo justru maki dia sama mukul dia. Sampai akhirnya dia bener-bener frustasi karena perutnya yang semakin membesar."
"Gue udah bilang ke dia, jangan pernah ngelakuin hal-hal yang gak-gak. Dan dia nge-iyain."
"Dia jadi sering main ke rumah gue. Terlebih untuk bercerita ke gue. Dia pamit pulang malam itu. Dan di situlah dia ngingkarin janjinya ke gue."
"Dia bunuh diri dengan anak lo yang di kandungannya."
Semua terdiam. Termasuk Nara yang terlihat sudah sangat tersakiti. Hyunjin tau kalo Nara ingin nangis saat ini, tapi berusaha keras di tahannya.
Melihat Nara seperti sekarang, hati Hyunjin benar-benar hancur. Ingin rasanya ia memukul dirinya sendiri sampai hancur berkeping-keping.
Setelah semua penjelasan, mereka semua pulang. Membiarkan Nara dan Hyunjin untuk menenangkan pikiran mereka.
"Selesaikan baik-baik. Apapun yang terjadi, kalian udah punya Jiyul. Jangan langsung mengambil tindakan bodoh, pikirin dulu semuanya." tutur Somi ke Nara dan Hyunjin sebelum meninggalkan rumah sahabatnya itu.
"Iyaa." balas mereka berdua.
---
Tanpa sepengetahuan Hyunjin, seluruh sahabat Hyunjin datang untuk menyelesaikan perkara ini.
Seungmin bilang kalau dia tak yakin dengan penjelasan Dahyun kemarin.
"Bisa aja dia bohong, kita gak ada yang tau kan." tutur Seungmin tegas.
"Iya juga sih. Lagian yang bersangkutan udah gak ada, jadi susah kan nyari kejelasan." sambung Somi dengan nada yang sedikit frustasi.
"Gue juga ngerasa aneh pas dia bilang, Hyunjin ngemaki sama mukul Yeri. Selama gue temenan sama Hyunjin, emang dia kelihatan amburadul di luar, tapi dia gak pernah sampai mau maki apalagi sampai mukul cewek. Mustahil!" jelas Felix ngegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.