Biasanya gue pengen banget cepat pulang setelah kerja. Tapi gak kali ini. Gue gak tahu harus gimana saat ketemu dengan Hyunjin nanti.
Diam-diam gue masuk rumah.
Ngelangkah pelan berharap Hyunjin gak mendengarnya.
"Yakkkk!"
Gue melompat seketika ngedenger suara itu. Hyunjin ternyata tepat di belakang pintu.
"Lo kenapa pergi tanpa masak dulu tadi? Rasanya gue mau mati kelaparan."
Apa??? Matiiiii???
Gue emang gak masak tadi sebelum pergi. Gue masih kesel aja sama perkataan Hyunjin tadi pagi. Jadi gue main pergi gitu aja deh.
"Lo mau mati berapa kali, huh?" gue bergeleng lalu ngelanjutin langkah gue ke kamar.
"Gue lapar, Nara-ya!" lagi-lagi dia merengek.
Ting Tong!
Hyunjin mendahului gue ke pintu. Dan gue membukanya.
"Ini pesanannya mbak."
Tadi saat pulang kampus gue bingung harus gimana saat malam tiba. Jadi gue beli spring bed baru buat Hyunjin. Setidaknya dia gak tidur di sofa kan.
Di sebelah Hyunjin terus natap gue aneh.
"Taruh disini aja mas. Makasih!"
Gue kemudian ke dapur untuk masak.
"Apa maksud lo beli kasur baru itu?"
"Itu buat lo."
"Apaaa??? Nggak! Gue gak mau. Gue akan tetap tidur di atas."
"Terserah lo aja. Gue yang akan tidur di bawah. Asalkan kita pisah tempat tidur mulai sekarang."
"Tapi Nara-ya... Auh!" Hyunjin mendengus kesal. Gue gak peduli.
Biasanya Hyunjin sangat berisik, bahkan saat makan sekali pun. Tapi berbeda dengan kali ini. Dia gak ngomong satu kata pun. Setelah makan dia juga main pergi gitu aja.Dia sedang ngambek ceritanya? Karena itu tadi?
9:30 pm
Sepertinya dia beneran ngambek. Tumben banget tuh bocah tenang banget kek gini. Bahkan dari tadi dia gak negur sama sekali.
"Hyunjin-ah..." panggil gue pelan. Bukannya ngejawab, dia justru malingin wajahnya dari gue. Dasar kekanakan hhh
"Sorry! Gue gak bermaksud ngusir lo... Gue hanya--"
Hyunjin nutup seluruh tubuhnya dengan selimut, termasuk wajahnya. Dia benar-benar ngambek rupanya.
Hantu bisa ngambek juga ternyata hhh
"Hyunjin-ah... Maafin gue." ucap gue pelan beranjak ke tempat tidur lalu narik perlahan selimutnyabyang dia pakai.
"Wleeeeee!! 1-0"
Sialan!
Dia nipu gue njir.
"Beraninya lo--" gue mukul dia habis-habisan. Bagaimana bisa dia nipu gue di saat seperti ini coba?
"Aw sakit. Lagian lo sih, meskipun juga lo nyuruh gue tidur di bawah atau di atas, gue akan tetap tidur bareng lo. Gue ingin meluk dan nyium lo kayak kemaren. Hhhh"
Gue membelalakin mata gue lebar "DAASAARRRR HANTUUU MESSUMMMM!!!!" teriak gue mukulin dia tanpa ampun dan nutup muka dia pake bantal.
"Gue gak bisa nafas Nara-yaaa!" teriak Hyunjin di balik bantal terus nyingkirin bantal itu dengan narik tangan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.