"Gue gak sengaja ngehamilin anak orang." jelasnya dengan wajah datar tak berekspresi.
"APA??? Lo gilak?" respon Somi tercengang.
"Demi apa, seriusan lo?" sambung Hyunjin.
"Kok bisa?" - Felix dengan suara berat dan tegas.
Dengan wajah datarnya, Doyeon menyaut "Mana ada ngehamilin anak orang gak sengaja. Yang ada kebablasan. Gak pake pengaman kan lo? Pantesan aja."
"Yeon!!!" tegur Somi kesal. Bisa-bisanya di situasi seperti ini dia masih bisa berkata sesantai itu.
"Yaelah Changbin... Changbin... Ada-ada aja lu." ucap Yoojung menepuk pundaknya pelan.
"Terus gue harus gimana sekarang?" ucap Changbin frustasi.
"Tanggung jawab lah, geblek!" saut Han cepat.
Nara yang juga berada di sana berfikir keras, dalam mimpinya karakter Changbin jarang di nampakkan. Bahkan ia menghamili anak orang juga tak pernah terbayangkan olehnya. Semakin kesini, semua mimpi Nara menjadi berubah satu-persatu.
"Btw cewek itu siapa?" tanya Nara ragu.
"Ehm... Mina."
"APAAAA???? Myoui Mina? anak Psikologi kakak tingkat itu?" tanya Hyunjin terkejut.
"Demi apa lo, huh? Jangan ngada-ngada, mana mau putri kampus kek dia sama lo njir." nyinyir Han juga tak percaya.
"Yaudah kalo lo gak percaya." jawab Changbin singkat.
"Jadi seriusan Mina itu? Bukannya dia kalem banget yak?" tanya Yoojung yang masih syok.
"Gatau dah. Pokoknya dia." balas Changbin.
"Gimana ceritanya sih? Kok bisa?" tanya Felix penasaran.
"Gatau juga gue. Semuanya terjadi gitu aja. Waktu itu acara organisasi, gue rasa gue mabuk parah, pas bangun gue udah sekamar sama Mina."
"Telanjang?" - Han.
"Harus banget ya lo nanya gitu? Ya iyalah. Karena Mina gak ngomong apa-apa setelah kejadian itu, ya gue gak tau. Nah, kemaren dia dateng, ngajak gue ke rumah sakit buat tes. Dan bener, itu anak gue. Gak mungkin lagi gue ragu, faktanya udah jelas banget depan mata."
"Yaudah tanggung jawab, Bin. Semua udah terlanjur. Kasian Minanya entar." kata Hyunjin sembari menyemangati Changbin.
"Hm, pastilah. Gue makin gak tega karena Mina gak nuntut apa-apa ke gue. Malah kalian tau dia ngomong apa pas tes itu keluar? 'Kalau kamu gak mau gak papa, aku gak bisa nyalahin kamu karena kamu juga gak tau apa yang terjadi malam itu', gitu katanya. Kan makin bersalah gue anying."
"Wahhh parah si. Dia itu beneran baik apa bego yak? Bisa-bisanya dia senaif itu." - Doyeon.
"Gak boleh gitu ih. Kasian tau dia." balas Nara tak tega.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya keluarga Changbin menetapkan tanggal pernikahan anaknya dengan Mina. Meski terkesan sederhana, tapi keluarga Changbin bisa menerima kehadiran Mina dengan baik. Berbeda dengan keluarga Mina yang serba kaya membuat mereka memandang rendah keluarga Changbin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.