"Em jadi begini pak, setelah kami cek lagi kejanggalan pada istri anda, ternyata hal yang mengejutkan adalah istri anda sedang hamil." ucap Dokter itu yang membuat Hyunjin semakin kebingungan. Hal-hal yang tidak pernah terpikirkan olehnya, belakangan ini selalu terjadi padanya.
"Gimana bisa dok? Sementara istri saya sedang koma?"
"Kasus seperti ini memang sangat jarang terjadi. Tetapi dalam kasus koma, pasien sebenarnya memiliki organ yang berfungsi normal. Saya bisa mengatakan itu, karena secara biologis, tubuhnya benar-benar berfungsi sangat baik untuk hamil dan kemungkinan melahirkan bayi," jelas Dokter tersebut secara rinci.
Bingung antara merasa bahagia dan bersalah terus menyelimuti pikiran Hyunjin. Pertama, ia belum bisa menemukan pelaku yang melakukan hal ini ke istrinya. Dan kedua, Hyunjin merasa bahagia bahwa Nara sedang mengandung, namun keadaannya sekarang sungguh tidak membuat Hyunjin merasakan bahagia yang seharusnya. Saat ini Hyunjin hanya bisa merenung karena tak bisa merasakan emosi apapun.
Dari lubuk hatinya paling dalam, sebenarnya ia tak bisa berhenti berpikir bagaimana jika suatu hari Nara meninggalkannya. Ditambah lagi, sekarang ia tidak hanya kehilangan istrinya saja, namun juga bayinya. Sekuat apapun manusia selalu mencoba untuk terus berpikir positif, pasti ada keadaan di mana ia juga merasa frustasi dan takut kehilangan orang yang dicintainya.
---
SETAHUN KEMUDIAN...
Memberi cobaan terkadang adalah salah satu cara Tuhan menyayangi umatnya. Sebagai imbalan atas kesabaran bagi mereka yang rela dan ikhlas menjalani adalah Secret Gift. Pada akhirnya, Hyunjin bisa melihat putranya tumbuh sehat meski di satu sisi, Nara juga masih berbaring tak berdaya.
Melihat putranya terus tumbuh, Hyunjin berinisiatif untuk membelikan baju lucu untuknya. Untuk pertama kalinya menjadi seorang Ayah, ia tak segan-segan untuk membeli bermacam-macam baju dengan bentuk dan warna yang beraneka ragam.
Sementara Hyunjin membeli pakaian anaknya, untuk pertama kali Nara membuka matanya setelah satu tahun lamanya terbaring koma.
Seluruh tubuh Nara terasa sakit, kepalanya juga sangat pusing, bahkan penglihatannya sedikit kabur. Beberapa menit setelah mengembalikan kembali tenaganya, Nara tiba-tiba dikejutkan dengan tawa bayi di sampingnya.
"Ah kamjagiya!" ucapnya refleks. "Ka-kamu... siapa? Kenapa bisa di sini?" sambung Nara yang masih tekejut. Ia tak percaya kenapa bisa ada bayi di kamarnya. Nara menengok kanan, kiri dan melihat sekelilingnya untuk mencari orang tua dari si Bayi ini.
"Hai... Em, kamu--orang tuamu kemana? Kenapa ninggalin kamu sendiri?" sapa Nara mencoba mendekati bayi itu. Tepat sebelum ia sampai ke pagar bayi itu, Hyunjin membuka pintu dan terdiam cukup lama saat pertama kali melihat Nara akhirnya siuman setelah sekian lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who are you? | Hwang Hyunjin
FanfictionIni bukan sekedar halusinasi, tapi dia memang benar-benar ada.