2. TETANGGA [REVISI]

4K 412 42
                                    

Happy Reading ✨

Jangan terlalu egois mementingkan diri sendiri. Banyak orang yang peduli sama kita, mungkin kita saja yang tidak pernah sadar akan hal itu.

—Dania R.C—

====================================

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, dan itu membuat para siswa-siswi menghembuskan nafas lega. Akhirnya pelajaran hari ini telah selesai.

"Baik anak-anak, kalian tulis dulu materi yang ada di papan tulis. Lalu tugas hari ini ada di LKS halaman 130-145, saya akhirnya wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh," ujar seorang guru matematika, bernama Bu Sukma, tapi sering di sebut BuSuk, biar lebih singkat katanya.

"Waalaikumsalam," jawab sebagian siswa, karena yang lainnya sudah ada dalam fase mengantuknya. Gimana tidak ngantuk, pelajaran terakhir adalah matematika, sudah ngantuk disuruh mikir berat pula.

"Bujug, nggak kira-kira tuh BuSuk kasih tugas," ujar Aldy yang lebih memilih memasukan buku-bukunya kedalam tas, daripada menulis catatan di papan tulis.

"Udah lah, Dy. Lo sensi amat sama BuSuk," ujar Nathan sambil terkekeh di akhir kalimatnya.

"Kesel guee," sahut Aldy.

"Baperan kayak cewek!"

Suara itu membuat Dania menghentikan aktivitasnya yang sedang membereskan bukunya.

"Liv, gue baru denger dia ngomong. Kalo Angga gue denger pas nanyain pelajaran tadi," ucap Dania kepada Oliv sedikit berbisik karena orang yang di bicarakan di samping belakang Dania dan Oliv.

Kata Oliv, Farel sama Angga sifatnya sama, jadi Dania penasaran dengan suara mereka.

"Kenapa suka sama suaranya? Atau sama orangnya?" goda Oliv sambil menaik turunkan alisnya.

"Nggak gitu konsepnya, bego," jawab Dania.

"Pake konsep segala, hidup lo aja nggak terkonsep."

🍦🍦🍦

Saat ini, Dania dan Oliv sudah berada di gerbang sekolah. "Dann, lo pulang naik apa?" tanya Oliv.

"Naik delman istimewa ku duduk di muka."

Oliv menonyor kepala Dania. "Lo baru sehari ya di ATMADJA, udah bikin gue emosi aja. Belum rasa cubitan maut gue, kan, lo?! Hah?!" sinisnya.

"Oliv, lo itu bukan tanah. Jadi kalo marah ya jangan erosi."

"Gue serius Dania, lo balik pake apa? Mau nebeng gue nggak?" tanya Oliv lagi. Perempuan itu dijemput sang Mommy.

Dania melirik ke arah parkiran samping sekolah. "Nggak usah Liv, gue sama Mickey, kok," jawabnya.

Oliv mengernyit bingung, lalu kemudian senyumnya merekah "Wah, lo udah punya pacar yah? Mana pacar lo?" ujar Oliv sambil clinguk-clinguk tidak jelas.

"Ada di parkiran."

"Ihh, mau liat, pacar lo ganteng apa nggak. Kalo ganteng, mau gue tikung," ucap Oliv.

Dania memutar bola matanya malas. "Kampret lo," balasnya. Nggak tau aja si Mickey itu siapa, haha, batin Dania.

Mereka udah ada di parkiran sebelah sekolah. Oliv terlihat antusias ingin melihat pacar Dania itu. "Mana nih, Dann, si Mickey?"

"Nohh, si Mickey," ucap Dania sambil menunjuk ke arah motor Vespa berwana biru.

Not Baperan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang