Happy Reading ✨
Ketika aku sulit menjelaskan tentang suatu hal, bukan berarti aku salah dalam hal tersebut.
—Dania R.C—
====================================
Bel pulang sekolah berbunyi pukul 15.30 WIB. "Siap gerak. Berdoa mulai," instruksi Angga sang ketua kelas. Seketika suasana kelas menjadi hening, semua khitmat membaca doa dalam hati.
"Selesai. Memberi salam,"
"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh," ucap semua siswa di kelas.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh," jawab BuNting atau Bu Enting, guru bahasa Indonesia dan setelah itu berjalan keluar kelas.
"Oliv, gue duluan, bye-bye," ujar Dania kepada Oliv ketika kelas sudah mulai sepi.
"Lha? Bareng ayok ke depan," bingung Oliv yang sedang membereskan buku-bukunya ke dalam tas.
"Gue mau basket dolu dong. Gimana keren nggak?" tanya Dania sambil menaik turunkan alisnya.
"Palingan juga di sana ntar lo jadi tukang sapu tribun," cibir Oliv.
"Nggak yah. Palingan juga tukang mungutin bola," sahut Dania ngasal.
"Bawain," titah Farel dari belakang Dania dan melempar tasnya ke Dania.
Dengan sigap Dania menangkapnya. "Farel tapi gue mau latihan Basket," ucap Dania.
"Nggak peduli," ujar Farel acuh. "Cepet! Lo bawain dulu ke parkiran, baru lo bisa latihan," lanjutnya.
Dania mencibir "Ihh, nyebelin lo mendoan."
🍦🍦🍦
Setelah kejadian Farel si bos kw nyebelin tadi, Dania kini sudah berada di lapangan basket. Di sana terlihat banyak orang yang menggunakan Jersey berwarna merah.
"Kak, baju gue udah ada belom?" tanya Dania kepada Rizki.
Rizki menyerahkan Jersey tersebut ke Dania. "Nih. Mana duitnya, mau gue kasih ke Pak Tisna." Dania menyerahkan uang sebesar seratus lima puluh lima ribu rupiah.
"Wih, gue nomor punggungnya dua puluh tiga. Gue ganti baju dulu ya, Kak," ujar Dania yang di balas anggukan dan kekehan oleh Rizki.
Setelah selesai ganti batu, Dania kembali ke lapangan. Disana juga sudah ada PakTis. "Permisi, sepada," teriak Dania.
"Anak-anak, kita ada anggota baru, dua orang. Ayo kalian perkenalan," titah PakTis.
"Lo atau gue dulu nih?" tanya Dania pada cowok di sampingnya-anggota baru juga.
"Lo dulu," jawab cowok tersebut.
Dania mengangguk, dan berjalan ke depan. "Perkenalkan nama gue Dania Rahma Calista. Dari kelas sebelas IPA satu."
"Temen guee," ujar Nano.
"Temen gue juga," sewot Fitri.
"Udah, nanti jodoh lho kalian," sahut Dania yang membuat semua tergelak tawa. Karena Nano dan Fitri kalau ketemu pasti berantem kaya Tom and Jerry.
"Tenang aja gue temen kalian kok," sambungnya membanggakan diri.
"Cepet perkenalannya lama banget sih!" sewot cowok anggota baru itu, sambil mendorong bahu Dania pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
Novela Juvenil[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...