58. ABANG [REVISI]

1.3K 158 9
                                    

Dede bayi makan marshmellow
Ayo follow

* * *

Happy Reading ✨

Selalu ada pelangi setelah hujan. selalu ada jalan keluar dari setiap kesedihan.

—Rizki P.A—

====================================

"Aku nggak nyangka warga baru itu kamu Lit," kata Clara.

"Wajar kamu nggak tau, Clar, aku sibuk banget, Dania aja aku tinggal-tinggal terus," jawab Lita.

"Pantas waktu itu aku lihat kamu di perumahan ini, cuma sekilas sih. Aku pikir, aku cuma halu karena kangen sama kamu," goda Calvin.

"Massss," rengek Clara, membuat mereka tertawa.

"Bercanda, sayang," kata Calvin kepada istrinya.

Lita mendengar itupun hatinya sakit, dia akui dirinya masih cinta dengan mantan suaminya itu, tapi Calvin sudah mempunyai keluarga baru.

"Pantes waktu aku liat Dania itu mirip banget sama kamu, Lit," kata Calvin. "Dan juga namanya, CALISTA. Nama yang waktu itu udah kita siapkan," sambungnya.

Lita pun hanya menanggapinya dengan tersenyum. Mereka berbincang-bincang lainnya. Sampai Lita dan Dania pamit pulang. "Kami pamit dulu ya," ucap Lita.

"Pah, Rizki boleh nggak nginep di rumah Mamah?" tanya Rizki.

Calvin mengangguk, "Boleh dong, kamu kan selama ini tanya Mamah sama Adek kamu terus," jawabnya.

"Yok lah, gue mau serumah sama Adek gue ini," ujar Rizki sambil merangkul pundak Dania.

"Rizki, kamu jangan panggil Lo-Gue. Panggil yang bener. Kamu juga Dania, panggil Rizki Abang" tegur Calvin.

Mereka berdua mengangguk, "Iya, Pah," sahut mereka kompak.

🍦🍦🍦

"Kak, lo tidur di kamar sebelah kamar gue, ada kamar kosong disitu. Atau lo mau di bawah aja, deket gudang," ucap Dania tertawa di akhir kalimatnya.

"Dania, panggil aku Abang," tegas Rizki.

"Nggak ada Papah kok, sans aja," ujar Dania tenang.

"Nggak ada Papah, ada Mamah. Nurut kamu! kalau nggak mau dikutuk jadi mermaid," kata Lita yang tiba-tiba muncul.

Ya, mereka sekarang sudah di rumah Lita. Tadi Rizki dan Dania masuk ke dalam rumah duluan, Lita masih telepon di depan.

"Nggak terbiasa Mah."

"Harus terbiasa, Dania," tegas Lita.

"Iya-iya, Abang Rizki tercinta. Kamu tidur di kamar samping kamar aku aja," ucap Dania di gaya-gaya.

"Jijik banget asli," sambung Dania bergumam, tentu tidak didengar oleh Lita dan Rizki.

"Kalo aku tidur di kamar kamu boleh?"

"HEH!?" Dania dan Lita melotot tajam ke Rizki.

"Canda, Mah, aku di kamar samping kamu aja, Dann. Kalo di bawah, banyak nyamuk."

"Teori dari ana itu, Jubaedah," kesal Dania, dan gadis itu menaiki tangga menuju kamarnya.

"Mah," panggil Rizki.

Not Baperan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang