Happy Reading ✨
Lidah memang tidak bertulang, namun mampu mematahkan.
—Dania R.C—
====================================
Suara deru motor memasuki pekarangan rumah berlantai dua di perumahan Flamboyan. Seorang pemuda turun dari motor sport nya, membuka helm nya dan mensugar rambutnya kebelakang.
Kakinya melangkah kedalam rumah, tangannya bergerak membuka pintu rumah, dan berkata, "ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WA BARAKATUH, SEMUA."
"Waalaikumsalam, ngapain teriak-teriak sih, Bang," teriak wanita puruh baya dari arah dapur.
"Mamih juga teriak-teriak," teriak pemuda itu lagi sambil melepas sepatunya.
Terdengar sahutan lagi dari dapur, "Mamih lagi masak, kamu harusnya ke sini terus cium tangan Mamih, eh ini mal—"
"Mamih, Abang! ngapain teriak-teriak sih. Ini rumah, bukan hutan!" ujar seorang gadis berambut cokelat yang jengah karena ulah Mamih sama Abangnya.
"Mami lagi masak ya masak aja, Mih, jangan pake konser segala. Bang Farel juga, pulang sekolah bukannya cium tangan Mamih, mandi, ganti baju, terus makan, lah ini malah teriak-teriak juga," omel gadis tersebut.
NAJWA TANIA RAIGAN, namanya. Adik dari Farel Stevano Raigan. Putri dari Papih Elvino Ardika Raigan, dan Mamih Cintya Mirathia Juanda. Gadis berusia tiga belas tahun, yang duduk di bangku kelas delapan SMP.
Farel berjalan ke dapur, mencium tangan dan pipi maminya, dan bergelendotan di lengan maminya. "Kamu itu lho, Bang. Udah besar juga manja banget." Farel menanggapi dengan menunjukan cengirannya.
Pasti kalian bingung, di sekolah Farel terlihat lebih pendiam, cuek, dan bodo amat, tetapi di rumah dia adalah orang yang humoris dan jahil.
Baru saja rumah terasa aman, damai, dan tentram. Tapi ada saja yang bertingkat, "ASSALAMUALAIKUM, PAPIH PULANG. KANGEN NGGAK KALIAN??"
"WAALAIKUMSALAM. ENGGAK," jawab Mira, Farel, Najwa secara bersamaan.
"Kalian jahad. Kamu, Bang," tunjuknya pada Farel. "Kamu nggak Papih kasih uang jajan tiga hari. Dan kamu Jua," kali ini melirik ke arah Jua/Najwa. "Kamu nggak Papih kasih uang buat beli skincare."
"Dan Mamih—" ucapnya sambil melirik ke arah istrinya.
"Apa? Mau potong uang bulanan, hah? Mau pada nggak makan? Kalo kaya gitu mending Papih yang nggak masih kasih jatah sebulan," ujar Mira sengit, dan berlalu menuju dapur.
"Mampussss," ledek Farel dan Najwa sambil bertos ria.
"Makanya Pih, jangan jahad sama anak sendiri. Ya gak, Wa?"
"Iya, Bang, suami takut istri, hahahaha," keduanya pun menertawai papinya.
"Awas ya, kalian." Vino menatap tajam ke dua anaknya lalu menyusul istrinya, mau di bujuk.
"Bang joging yuk," ajak Najwa.
"Lo gila. Panas-panas gini joging," sinis Farel, dan berlalu pergi ke kamarnya.
"Salah lagi." Keluarga Somplak emang.
🍦🍦🍦
Hari ini menginjak dua minggu dimana Dania menjadi asisten pribadi Farel. Dan menginjak tiga minggu Dania sekolah di ATMADJA. Selama seminggu belakang, pekerjaan Dania selalu di suruh ini di suruh itu, ngikutin ke mana Farel pergi, kecuali ke kamar mandi dan setelah pulang sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
Novela Juvenil[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...