24. MINTA MAAF [REVISI]

1.7K 200 2
                                    

Happy Reading ✨

Jadilah pemberani, dengan bertanggung jawab atas kesalahanmu sendiri.

—Dania R.C—

====================================

"Terus kenapa Dania bisa tau?" tanya Farel.

"Mungkin, Oliv cerita," jawab Angga seadanya seraya mengedikan bahunya.

Nathan menatap nanar kedepan, lalu berujar. "Gue salah karena udah nampar Dania."

Semua menoleh ke Nathan. "Ini lagi satu. Udah tau cewek, malah ditampar," ucap Aldy.

"Gue nggak tau kalo yang salah itu Angga," balas Nathan.

Farel menghela nafas pelan. "Besok lo minta maaf."

Dia tidak tidak rela jika Nathan menampar Dania, entah kenapa. Tetapi ini salah paham. Eh, salah Angga!

"Jangan ntar besok kelamaan," sahut Putra. "Gimana kalo nanti malem. Sekalian kita cari makan, siapa tau dirumah Dania banyak makanan," usul Aldy.

"Makan mulu."

🍦🍦🍦

Di tempat lain, Dania baru saja masuk ke kamarnya. Merebahkan badannya di kasur empuknya.

Menghela nafas panjang. "Capek banget gue," gumamnya.

"Ini nih yang gue nggak suka kalo deket apalagi pacaran. Pasti ada aja masalah yang bikin sakit hati. Oliv baru aja pacaran dua minggu, eh si Citrun dateng lagi ke hidupnya Angga," monolog Dania sambil menatap langit-langit kamarnya.

"Pasti Oliv lagi nangis nih. Pantesan dari pagi lebih banyak diem."

"Untung pas habis ke Pak Setya gue tanya kan sama dia kalo nggak ... gue nggak mungkin tau masalahnya."

"Hari ini semua orang pada aneh, hufttt ...." Dania menghembuskan nafas berat.

🍦🍦🍦

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Saat ini Farel sedang menunggu sahabat-sahabatnya untuk pergi ke rumah Dania. Meminta maaf.

Tak lama bel rumah pun berbunyi, Farel bergegas membuka pintu. Terlihat para sahabatnya yang berdiri di depan pintu.

"Yok lah gas. Keburu malem," ajak Aldy uang diangguki Farel.

Farel berjalan ke arah gerbang rumahnya. Sedangkan sahabatnya hanya cengo. "Rel, lo mau ke rumah Dania jalan kaki?" tanya Nathan. Farel hanya berdehem.

"Ini udah malem. Lo mau sampe ke rumah Dania jam berapa?" tanya Putra.

Farel berdecak. "Rumahnya di blok C," sahutnya. "Hah?!" mereka tercengang. Mereka tidak tau kalau Dania itu tetangga blok Farel.

"Di perum ini?" Angga pun membuka suara. Farel hanya mengangguk dan berjalan mendahului mereka.

"Gue nggak nyangka Farel tetanggaan sama Dania," ujar Aldy di angguki yang lain.

"Udah lah yok, nanti ketinggalan Farel lagi," timpal Nathan.

"Lo tuh harus tegas sama Citra. Jangan kaya cuka," celetuk Aldy di sela-sela perjalanan mereka ke rumah Dania. Kaya berasa perjalanan jauh aja.

"Kaya cuka?" beo Nathan dan Putra.

"Pengecut," jawab Aldy membuat Angga mendengus.

Tak terasa mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Dania. "Ini rumahnya?" tanya Aldy. Farel mengangguk.

Not Baperan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang