Happy Reading ✨
Dan pada akhirnya moodboster terbaik yaitu...game lah, yakali kamu.
—Farel S.R—
====================================
Pagi ini Dania sedang menunggu Farel di depan rumahnya, untuk berangkat sekolah. Tetapi cowok itu belum datang juga. Mau minta antar Rizki, tapi Abangnya itu sudah berangkat ngampus.
For your information, Rizki sekarang sudah berkuliah di salah satu universitas yang terletak di ibu kota. Mengambil jurusan manajemen. Sedangkan Inna, sang pacar, sama di satu kampus, mengambil jurusan akuntansi. Oke, cukup.
Dania mengambil ponselnya lalu menekan nomor telepon Farel. Terdengar nada sambungnya, tetapi belum di angkat.
"Mana sih nih anak?" gumamnya.
Lalu meneleponnya lagi. Kali ini di angkat. "Hallo, Kak Dania." Bukan Farel yang mengangkat telepon, tetapi Najwa.
"Jua, Farel mana?"
"Cieee ... nyariin bang Farel," goda Najwa seraya tertawa.
"Jua, gue getok lo. Mana sih kutu kumpret?" geram Dania.
"Bang Farel lagi sakit, Kak, jadi nggak berangkat. Gimana mau berangkat, ngangkat telepon aja nggak ada tenaga," jelas Najwa.
Dania menyerngit, "Sakit? Bisa sakit juga tuh anak. Emang kenapa?"
"Mau diet, tapi malah sakit," sahut Najwa, membuat Dania terbahak.
"Segala diet, ngakak sumpah. Oke deh, gue tutup telponnya."
"Iya, Kak, bye."
Tut
Akhirnya Dania berangkat sekolah menggunakan Mickey—motor Vespanya. Motor Vespa Dania, itu bukan yang suaranya berisik, tetapi Vespa model terbaru.
"Farel mana? Kok nggak bareng?" tanya Nathan, ketika Dania baru masuk kelas.
Dania duduk di kursinya, kemudian menjawab. "Temen lo sakit tuh. Ngakak banget gue, kata Najwa, Farel diet terus sakit."
Sontak The Kampret—minus Farel terbahak. "Gaya-gayaan tuh anak," sahut Putra.
"Nanti pulang sekolah jenguk," usul Angga.
Dania menggeleng, "Mending nanti aja kalian jenguknya. Kaya nggak tau Farel aja, dia kan kalo sakit gak mau di jenguk."
Pernah waktu itu, Farel sakit. Tetapi dia tidak mau di jenguk. Cowok itu jarang sakit, tetapi sekali sakit cuma demam, flu atau batuk. Sama mungkin ... sariawan.
🍦🍦🍦
Sepulang sekolah, seperti biasa, Dania cuci darah terlebih dahulu. Tetapi kali ini sendiri, tidak bersama Aji.
Setelah selesai urusan penyakitnya, dia pulang ke rumah. Terlihat rumahnya kosong. Mamah nya belum pulang dari restoran. Rizki belum pulang kuliah, tak tau pulang kuliah mau ke sini atau tidak.
Dania merebahkan tubuhnya di kasur king size yang berada di kamarnya. Tangan kanannya, berada di atas dahi. Serta matanya yang terpejam.
Ting!
Terpaksa Dania membuka matanya, menyalakan ponselnya. Terdapat notifikasi pesan dari Farel.
Farelll:
K rmh w!Dania yang terbiasa dengan pesan dari Farel yang kata-kata singkat, pun mengerti. Bukan ajakan, tapi perintah.
Anda:
Males!Farelll:
Cpt!! Atau w pecat jd pcrAnda:
Monggo atuh tuan Farel 😌Farelll:
Cepet sayang 😘Dania melempar ponselnya ke kasur, ketika mendapat balasan pesan dari Farel. Kata-kata plus emotnya itu lho. Errr ... bikin Dania deg-degan. Tidak biasanya Dania baper!
"Gila. Jantung, lo napa olahraga sore-sore?" ucapnya, seolah berbicara dengan jantungnya.
Anda:
Delete ngga!
Gw ke sna.Dania pun terlebih dahulu ganti baju. Wudhu dan melaksanakan kewajibannya. Selesai semua urusan itu, dia berjalan kaki menuju rumah Farel.
Brakk brakk brakk
Dania mengendor pintu rumah orang kaya mau maling. "Assalamualaikum, ya akhi ya ukhti. Buka atuh pintunya," katanya.
"Waalaikumsalam," sahut orang dari dalam.
Tak lama ada yang membukakan pintu, orang itu adalah Najwa. "Eh, Kak Dania, masuk kak. Bang Farel lagi di kamar, ke sana langsung aja, Kak."
"Mamih sama Papih mana?"
"Papih masih di kantor, Mamih lagi arisan," sahut Najwa. Dania mengangguk, dan berlalu dari sana, menuju kamar Farel yang berada di atas.
Setelah di atas, dia bingung. Kamar Farel yang mana? Sebab ada dua kamar. "JUA, KAMAR ABANG LO DI MANA?" teriaknya.
Najwa yang berada di bawah pun sampai menutup telinganya. "Pintu warna hitam, sehitam hidupnya," sahut Najwa dari bawah, setengah berteriak.
Dania sontak terbahak, "Nistain kakak sendiri lo."
Dania pun mengetuk pintu kamar Farel. "Woii buka, ada orang cantik mau masuk," ucapnya.
Tak terdengar sahutan dari dalam, Dania berinisiatif untuk membuka sendiri pintunya. Ternyata tidak di kunci.
Dania masuk ke dalam kamar Farel, pintunya sengaja di buka. Takut Farel hilaf pas lagi sakit kaya gini. Kan, Dania suudzan.
Farel terbaring di kasurnya, matanya terpejam. "Nggak gerah apa? Sore-sore gini selimutan," gumam Dania ketika melihat Farel selimutan.
"Namanya juga sakit," sahut Farel, tiba-tiba membuka matanya. Dania duduk di ujung kasur Farel.
"Ngapain lo nyuruh gue ke sini?" tanya Dania.
"Pengin." Farel pun terbangun dari rebahanya, dan duduk bersandar di sandaran kasur.
Dania mengernyit, "Pengin apa?" Nething duluan dia.
"Pengin ... ngerjain lo," sahut Farel dengan suaranya yang lemah, seraya terkekeh.
Dania berdecak, "Bener kata Najwa, kalo lo sakit karena diet?"
Farel melotot kecil, "Enggak! Percaya sama tuh bocil," jawabnya malas. Dania mengangguk mengiyakan, kasian pacarnya lagi sakit. Haha.
"Lo kangen kan sama gue." Dania ini percaya diri sekali.
"Nggak." Mulut berkata demikian, tetapi tangannya bergerak untuk memeluk tubuh Dania erat.
"Ukhuk ... ukhuk. Lepas, nggak bisa napas woii," kesal Dania. Akhirnya Farel pun melepas pelukannya.
"Bilang nggak kangen, tapi peluk-peluk," cibir Dania. Farel tidak menjawab malah memandang wajah Dania intens.
Dania tidak menyadari itu, tetapi malah bertanya, "Rel, kenapa lo pake lipstik di hidung?" Dania menunjuk hidung Farel menggunakan telunjuknya.
Farel menggeleng tanpa menepis tangan Dania yang masih berada di hidungnya. "Nggak lah!" jawab Farel ngegas. Lagi sakit darah tingginya naik, karena berbicara dengan Dania.
Dania berkata, "Ouh, gue tau, hidung lo ... blushing kan? Karena tadi peluk gue."
"Goblok," umpat Farel kesal, dan kembali terbaring di kasurnya. Mana ada blushing, yang ada hidung Farel merah karena flu.
Bersambung...
To Be Continued.
Jangan lupa kewajiban setelah membaca. Udah aku kasih bumbu-bumbu bucinnya Farel, hweww.
KALO KALIAN NGERASA CERITA INI SANGAT PRIK, MARI PINDAH KE "DAREL", SAMA² NOT BAPERAN KOK, CUMA BEDA VERSI AJA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
أدب المراهقين[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...