5. BASKET [REVISI]

2.7K 291 33
                                    

Happy Reading ✨

Siapa lo bisa-bisanya sombong. Di atas langit, masih ada langit. Di atas kemampuan lo, masih ada yang lebih mampu.

—Farel S.R—

====================================

Hari ini, hari ke tiga Dania sekolah di SMA Atmadja. Dania merasa nyaman di sekolah ini, teman-teman yang asik. Sama seperti yang di Malang, iya sama-sama not have akhlak semua.

"WOY KE LAPANGAN. PAKTIS UDAH NUNGGU DI BAWAH!" Itu suara Anggun, selaku seksi olahraga, yang tugasnya mengatur teman-temannya pada saat jam pelajaran olahraga.

Pak Tisna, atau biasa di sebut PakTis oleh kelas XI IPA 1 adalah guru olahraga sekaligus pembina ekstra kurikuler Basket dan Volly.

"Dann, lo belom ganti baju?" tanya Oliv ketika melihat Dania masih menggunakan baju batik.

"Belom beli gue, ini mau beli dulu nih di koperasi," balas Dania.

"Lo beli langsung dipake?" tanya Oliv.

Dania mengangguk, "Ya mau gimana lagi," sahutnya.

"Gue duluan yah, ntar lo nyusul. Jangan lama-lama," ujar Oliv sambil berlari ke lapangan.

Dania berjalan malas ke Koperasi, untuk membeli baju olahraga. Hanya butuh waktu tiga menit untuk sampai ke koperasi, karena sama-sama di lantai dasar.

"Bu, beli baju olahraga, size yang paling besar, lengan pendek," ucap Dania.

"Nih, Nak, ukuran doble XL," sahut Indah selaku penjaga koperasi siswa.

"Berapa, Bu?" tanya Dania.

"Seratus lima puluh ribu, Nak," jawab Indah. Membuat jiwa-jiwa nawar Dania berkobar.

"Seratus ribu deh, Bu. Bu Indah kan cantik. Saya doakan Bu indah cepat punya suami," rayu Dania.

"Saya sudah punya suami," jawab Indah.

Pasalnya Indah ini termasuk guru yang masih muda. "Yaudah biar cepat pisah, eh, maksud saya biar cepat di di kasih momongan, Bu."

"Saya sudah punya anak satu, seusia kamu," sahut Indah lagi.

"Hah? Serius, Bu? Ibu masih muda lho. Ouh, pasti ibu ini awet muda kan. Karena Ibu baik hati, suka kasih kortingan harga." Tidak ada capeknya nawar Dania ini.

"Sudah-sudah, kamu ini makin ngawur aja. Jadi beli atau tidak? Seratus lima puluh ribu, sudah harga dari sekolah dan tidak bisa di tawar," tegas Bu indah.

"Jadi, Bu. Elah baperan," jawab Dania memelankan kalimat terakhirnya.

"Ini, Bu, uangnya," ujar Dania sambil memberi satu lembar uang berwarna merah dan satu lembar uang berwarna biru, dan setelah itu mengambil baju olahraga di meja tadi.

"Terimakasih, Bu," ucap Dania dan berjalan ke luar koperasi.

Setelah dari koperasi Dania mengganti baju ke toilet, dan balik ke kelas untuk menaruh baju batiknya. Baju batiknya juga masih baju batik sekolah lamanya.

SMA ATMADJA, mempunyai dua lantai. Lantai bawah untuk seluruh kelas sepuluh IPA-IPS, dan juga kelas sebelas IPA. Sedangkan di lantai dua ditempati kelas sebelas IPS dan seluruh kelas dua belas IPA-IPS. Hanya ada dua jurusan.

Kantin ada dua, diatas dan dibawah. Ruang UKS berada di bawah bersebelahan dengan ruang PMR. Ruang guru dipisah sesuai dengan mata pelajaran yang di ajar guru tersebut.

Not Baperan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang