Happy Reading ✨
Minta maaf itu nggak selamanya karena kita salah, tapi untuk menyelesaikan masalah.
—Farel S.R—
====================================
"Eh, ini giliran pramuka kelas berapa sih?" tanya Dania kepada Oliv.
SMA ADMADJA memang organisasi Pramuka setiap hari Jumat itu bergilir. Jumat ini kelas X dan Jumat depan kelas XI. Kelas XII sudah akan free dari organisasi maupun ekskul karena sebentar lagi ujian.
"Kelas sepuluh, kan Jumat kemaren kita udah," jawab Oliv sambil memoles bedak di wajahnya. Bersiap akan pulang karena bel sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu.
"Alhamdulillah, jadi bisa pulang cepet. Gue udah kangen sama kasur." Dania bernafas lega.
"Ayo," ajak Angga kepada Oliv, lalu Oliv memasukan bedaknya ke dalam tas. "Gue duluan, Dann, babay jomblo," ucap Oliv kepada Dania sambil melambaikan tangannya.
"Gue bukan jomblo ya," sahut Dania sedikit teriak, karena Oliv sudah berada di luar kelas.
"Terus apa, Dann?" Aldy ikut nimbrung.
"Single," jawab Dania.
"Apa bedanya?" kali ini yang bertanya Putra.
"Beda lah. Jomblo itu nggak punya pasangan," sahut Dania.
"Kalo single?" timpal Nathan.
"Nggak punya pasangan juga," jawab Dania lagi.
"Itu namanya sama lah, Suripah," geram Aldy.
"Iya itu persamaannya. Perbedaannya tuh di hurufnya," jelas Dania, membuat mereka mendengus malas. Farel hanya menyaksikan, dia tau dari awal, bahwa itu adalah perdebatan unfaedah.
"Ayo," Farel mengandeng tangan Dania, menariknya keluar kelas.
"Nggak usah digandeng juga kali. Dikira truk apa," gerutu Dania.
"Takut lo ilang, kan kecil. Kaya amuba," ujar Farel datar.
"Enak aja amuba, gue tuh tinggi untuk ukuran perempuan," kesal Dania.
"Mana ada tinggi segini," ujar Farel sambil mengukur tinggi Dania menggunakan tangan, yang hanya sebatas lehernya.
"Itu lo aja yang ketinggian. Dari kecil makannya semen sih," kata Dania asal.
"Nggak ada hubungannya," sahut Farel malas.
"Tinggal dihubungin lah, jangan kaya orang susah deh." Farel yang kesal karena ucapan ngawur Dania lalu memiting kepala cewek itu di ketiaknya sambil tetap berjalan ke arah parkiran.
"Ketek lo bau jengkol, lepas nggak. Nggak bisa napas," ucap Dania mencoba untuk melepaskan dirinya dari ketiak wangi Farel.
Sebenernya sih wangi, Dania aja yang hidungnya mampet, maybe.
"Nih, cium bau jengkol," ucap Farel sambil tertawa, membuat yang melihatnya terbengong. Jarang sekali Farel tertawa. Jangankan tertawa, senyum aja jarang banget.
"Lepas, gue kehabisan oksigen," pinta Dania sambil menggepak-geplak lengan Farel.
"Lepas sendiri kalo bisa," tantang Farel, lagi-lagi sambil tertawa puas.
Gak bisa dibiarin, tertawa di atas penderita orang. Gue tersiksa di bawah sebuah ketek. Batin Dania.
Brugh
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
Fiksi Remaja[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...