Happy Reading ✨
Jangan men-judge orang gitu aja, kita nggak tau apa yang mereka rasakan saat itu, kita nggak mengerti kenapa mereka begitu, mereka pasti punya alasan tersendiri.
—Farel S.R—
====================================
Tin ... tin ...
Hari ini, hari Sabtu. Farel sudah berniat membawa Dania ke rumahnya, tapi sebelum itu harus disogok dulu, baru itu anak mau. Sabtu dan Minggu libur ya kalau di sekolah mereka.
"Berisik!" kesal Dania ketika sudah keluar, berjalan ke arah gerbang rumahnya.
"Ngapain sih, masih pagi juga. Ganggu orang tidur aja," lanjut Dania menatap tajam ke arah Farel yang masih terhalang gerbang rumahnya.
"Lo baru bangun? Ini udah jam sepuluh," kata Farel, melihat Dania yang memakai celana pendek selutut dan kaos oblong putih, dan rambut cepol asal.
"Iya, kenapa? Mumpung libur." Percayalah, Dania itu sehabis sholat subuh tidak tidur lagi. Melainkan mengerjakan pekerjaan rumah.
"Buka pagernya, terus siap-siap," ujar Farel.
"Kemana?"
"KUA."
Dania melotot kaget. Eitss, jangan salah, Dania tidak geer kok, apalagi baper!
"Mama lo mau nikah lagi? Bapak lo jadi janda dong?" pekik Dania.
Dania menutup mulutnya, seolah-olah syok. Drama sekali anak ini! Satu lagi, plis ya duda, bukan janda.
Tangan Farel menerobos di celah gerbang, menyentil kening Dania.
Pletak
"Sehari nggak nyentil gue bisa nggak?" Dania mengusap keningnya yang nyut-nyutan.
"Cepet buka!" pinta Farel, mengabaikan gerutu-an Dania. Mau tak mau Dania membukakan pagar rumahnya.
Brumm
"Kampret, lo." Dania terperanjat kaget, ketika Farel mengegas motornya tepat disamping Dania.
Farel masuk rumah Dania mendahului pemiliknya. "Mamah lo mana? Perasaan nggak pernah liat."
"Kalimantan."
"Ngapain?"
"Mana gue tau, tanya aja sendiri," jawab Dania cuek.
Moodnya hancur karena Farel membahas mamah nya. Dania paling tidak suka, kalau ada yang bertanya tentang keluarganya. Karena ia lemah soal itu.
"Mau kemana lo?" tanya Farel ketika Dania ingin berlalu dari sana.
"Mandi lah, katanya suruh siap-siap," jawab Dania.
"Bikin gue minum dulu," perintah Farel kepada Dania.
"Males banget, gue bukan babu lo ya," sahut Dania malas.
"Asisten gue!"
"Tinggal hari ini kalo lo lupa. Kan hari Minggu udah enggak," jawab Dania.
"Tinggal bikinin juga," kesal Farel.
"Ambil sendiri aja sana. Gue mau mandi dulu, bye." Dania menaiki tangga menuju lantai atas.
Sedangkan Farel masih diam di ruang tamu, "Serius nih, gue ambil sendiri? Kalo ada yang ilang ntar gue yang disalahin lagi," gumam Farel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
Genç Kurgu[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...