Happy Reading ✨
Sekuat apapun manusia, akan tumbang juga ketika perasaan dan pikirannya sedang tidak baik-baik saja.
—Dania R.C—
====================================
Seorang pemuda sedang duduk di sofa yang berada di balkon kamarnya. Sambil mengecek berkas-berkas ekskul Osis. Meskipun malam Minggu dirinya masih sibuk mengurusinya, ini yang membuat dirinya tidak suka ikut Osis apa lagi menjadi ketua. Pemuda itu adalah Farel.
Drrtt Drrtt
Pemuda itu, mengalihkan pandangan ke arah ponselnya yang bergetar, menandakan ada yang menelponnya. Dilihatnya nama penelpon 'Aldiler', lalu menekan tombol hijau.
"Oncom ngajak kita balapan, Cuy. Mereka ngatain kita pecundang kalo nggak nerima tawarannya," terdengar helaan nafas dari sebrang sana.
"Sejak kapan gue nggak nerima kaya gini?" sahut Farel datar.
"Tapi yang jadi masalahnya itu taruhannya, Bro," ujar Aldy.
"Emang apa?"
"Mereka minta cewek," balas Aldy, membuat Farel berdecak.
"Geblek emang," kesal Farel.
"Jadi gimana?"
"Gue ke area balap, kirim lokasinya. Lo sama yang lain kesana juga!"
Tut
Setelah mematikan sambungan telepon secara sepihak, Farel membereskan berkas-berkas ekskul Osis, menaruhnya di meja belajar. Dan memakai jaket kulit warna hitam, celana jeans panjang yang robek di bagian lutut. Dan mengambil kunci motor, bergegas keluar kamar.
"Mau kemana, Rel? Cari cewek?" goda Mira—Mamih Farel sambil terkekeh, ketika melihat anaknya keluar kamar.
Farel mendengus pelan. "Keluar sebentar Mih, bukan cari cewek. Dahlah, Farel berangkat dulu. Assalamualaikum," pamitnya sambil mencium punggung tangan Mira. Dan segera melajukan motornya ke tempat balap.
"Heran, kenapa Farel gak pernah Deket sama cewek?" gumam Mira.
🍦🍦🍦
Malam Minggu, malam yang di tunggu-tunggu. Iya di tunggu-tunggu buat yang punya gandengan untuk keluar ngedate. Berbeda dengan para jomblo yang menginginkan agar malam ini hujan turun lebat, sehingga yang pacaran tidak bisa malam Mingguan.
Seperti saat ini, Dania sedang rebahan di kasurnya sambil menonton Film Drama-komedi. Kalau cewek-cewek lain suka maraton Drakor, kalau dirinya tidak suka.
Malam Minggunya cukup ditemani film lucu dan beberapa camilan ringan tak lupa juga es krim green tea nya. "Yah ... udah selesai filmnya," gumamnya.
"Gue harus apa nih. Gabuttt, Oliv udah pulang lagi."
Oliv sudah pulang dari tadi sore, sehari menginap di rumah Dania ternyata cukup menyiksanya. Pagi-pagi setelah sholat subuh biasanya Oliv lanjut ke alam mimpi, tapi di rumah Dania, dirinya harus nyapu, ngepel, dan bantu-bantu beres-beres rumah.
Karena rumah Dania tidak ada pembantu. Mamahnya masih di Malang, beres-beres barang yang masih ada di sana, katanya.
Karena juga hari Minggu besok, Oliv sudah ada rencana untuk belajar sama doi. Setelah di chatting untuk mengerjakan tugas bareng, akhirnya Angga mau. Kalau alasan tugas atau yang berurusan dengan sekolah pasti Angga mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
Teen Fiction[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...