64. KECELAKAAN [REVISI]

1.5K 188 23
                                    

Absen dulu nih, kalian dari kota mana?

* * *

Happy Reading ✨

Ragaku ingin menjauh, namun hatiku masih ingin berlabuh.

—Farel S.R—

===================================

"Gue saranin lo buat bicara sama dia, masalah nggak akan selesai kalo lo gini terus. Siapa tau dia punya alasan tersendiri yang lo gak tau."

Kalian tau itu yang bicara siapa? Itu Angga, panjang banget kan, kaya rel kereta. Oke skip.

Farel menghela nafas, "Biasa Dania tuh jujur sama gue, Ngga. Tapi sekarang?"

"Makanya lo tanya alasan dia apa," kesal Angga. Cowok itu lalu meminum hot capuccino nya.

Mereka berdua sedang berada di cafe, Angga berinisiatif untuk membantu masalah sahabatnya itu. Dari anggota the Kampret yang lain, Angga yang paling pandai untuk memberi solusi.

"Thanks ya, Bro, sarannya. Kalo gitu gue ke rumah Dania dulu." Sebelum pergi, Farel menghabiskan drink coklatnya.

Farel mengendarai motor metiknya dengan kecepatan sedang. Sembari berfikir, apakah Dania mau mengatakan jujur kepadanya?

Ada hubungan apa Dania dengan Aji? Otaknya masih terus bertanya-tanya sendiri. Sampai tak sadar di perempatan jalan, ada truk besar yang supirnya sedang mengantuk, terbukti truknya oleng.

Farel pun masih melamun, dan...

BRAAKK

🍦🍦🍦

PRANGG

"Perasaan aku nggak enak, Mas," ucap Mira kepada suaminya.

Tadi, dia sedang membawa minuman untuk suaminya. Tetapi tiba-tiba gelas itu terjatuh di lantai, perasaan pun tak tenang.

"Cuma perasaan kamu aja," sahut Vino, menenangkan hati sang istri.

"Kita kapan pulang ke Indonesia? Aku khawatir sama anak-anak, Mas."

"Satu minggu lagi. Coba kamu telepon Farel sama Najwa," saran Vino. Saat ini mereka sedang berada di luar negeri, karena ada urusan bisnis Vino. Sedangkan sang istri hanya menemani.

Mira mengeluarkan ponselnya, menghubungi anak sulungnya. Tetapi sudah dua kali, tidak diangkat.

Mira beralih menekan nomor telepon Najwa. "Hallo Jua, kamu baik-baik aja kan?" tanyanya, ketika sambungan telepon terhubung.

"Jua baik kok, Mih, kenapa?"

"Syukurlah. Abang kamu juga baik kan?"

"Abang lagi main, Mih, sama temennya, biasalah," sahut Najwa dari seberang sana.

"Nanti kalo Abang kamu sudah pulang kabarin Mamih ya. Mamih tadi telepon tapi nggak di angkat," ucap Mira, terdengar nadanya khawatir.

"Siap, Mih, jangan lupa oleh-oleh."

Mira hanya mendengus, dan mematikan sambungan teleponnya.

"Najwa baik-baik aja, Mas. Tapi Farel nggak bisa di hubungi," ujar Mira kepada suaminya.

Vino mengelus surai panjang istrinya, "Semoga mereka gak apa-apa. Kita berdoa ya. Sarah(tante Farel, adik dari Vino) juga kan ada di sana."

🍦🍦🍦

Not Baperan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang