Happy Reading ✨
Siangnya sibuk, malamnya capek. Mana sempat aku mencintaimu.
—unknow—
====================================
Hari ini, hari terakhir libur semesteran, dan besok adalah tahun ajaran baru. Saat ini, Dania dan Rizki tengah berada di kamar Rizki, di rumah Papahnya.
"Dann, menurut kamu kampus yang bagus yang mana?" Rizki menunjukkan beberapa brosur nama kampus.
"Abang mau ngambil prodi apa? Terus nanti cari deh kampus yang ada prodi itu." Mereka tengkurap di atas kasur Rizki, bersebelahan.
"Manajemen," jawab Rizki yang masih asik membolak-balik halaman yang ada pada setiap brosur.
"Ya berarti Abang ngambil fakultas ekonomi, program studinya manajemen. Lama-lama aku getok," geram Dania.
Rizki nyengir, "Ada dua nih yang bagus. Menurut kamu yang mana?"
Dania melihat brosur dua kampus berbeda. "Ini, Bang, ntar aku di sini juga. Prodi sama kaya Abang," usul Dania.
"Yakin nih bagus?"
Dania mengangguk, "Di sini juga ada A Alan, Bang," ujar Dania.
Rizki menoleh dari brosur ke wajah sang adik. "Alan yang waktu itu liat kamu di serang tapi nggak nolong kan?"
"Iya, emang kenapa?"
Rizki mendengus, "Meles Abang ada tuh anak, kalo liat mukanya ngajak gelut terus," sahut Rizki malas.
Dania terbahak, "Abang mau kuliah apa mau gelut sih? Lagian beda kok pasti fakultasnya," kata Dania ketika sudah berhenti tertawa.
"Iya sih. Jadi ini bagus nih?" Rizki memastikan kembali.
"Iya kampret. Geprek lo, Bang." Dania ketika kesal dengan Rizki, pasti manggilnya Lo-Gue.
"Oke deh ini, nanti kamu besok berangkat kan, Dann?"
"Iya lah, jadi kakel paling tua dong," sahut Dania sombong.
"Awas aja kamu pacaran mulu sama Farel. Harus belajar biar ujiannya hasilnya memuaskan," pesan Rizki.
"Nggih Ndoro." Dania membungkukkan kepalanya sedikit, seperti hormat.
"Bang Rizki, Kak Dania, beli es krim yuk," ajak Ara ketika masuk ke dalam kamar Rizki.
"Males, Ra."
"Ayo Ra, sama Kak Dania. Ada kedai es krim lho, di depan gerbang perumahan," sahut Dania antusias, berbeda dengan Rizki yang menjawab malas.
"Cepet, Kak, aku pengen rasa strawberry, pasti enak." Ara sudah membayangkan kenikmatan es krim strawberry.
Dania turun dari kasur Rizki, dan menggandeng tangan Ara, dan berlalu keluar kamar Rizki.
"Nasib gue selalu di tinggalin mulu," gerutu Rizki.
🍦🍦🍦
"Papih, Farel, Najwa sarapan dulu," teriak Mira dari lantai bawah, tepatnya di meja makan.
Merasa di panggil, tiga orang itu pun ke meja makan. Mereka melaksanakan sarapan dengan sedikit candaan. Entah itu menggoda hubungan Farel dengan Dania, atau pun membahas skincare Najwa yang harganya tidak murah.
"Mih, Pih, Farel berangkat dulu ya," pamit Farel ketika sudah selesai makan.
"Jangan lupa Dania di jemput, awas aja kalo berangkat sendiri," ancam Mira.

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
Подростковая литература[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...