Happy Reading ✨
Rindu itu memang kuat, bisa mengalahkan segala rasa dalam sekejap saja.
—Author—
====================================
Hari ini adalah hari pertama UKK bagi kelas X dan XI. Sedangkan untuk kelas XII libur persiapan ujian sekolah.
Seperti biasa, Dania berangkat bersama Farel dengan segala macam tingkah gaje mereka. Unik dan menarik untuk siapapun yang melihatnya.
"Rel, suara gue bagus kan? Waktu manggung?" tanya Dania.
"Hm," jawab Farel bergumam.
Dania tersenyum lebar, "Gue waktu kecil makan pita suara," ujarnya lagi.
Farel merotasikan bola matanya, "Iya, Dann, iya," sahutnya malas.
"Kok lo nyautnya gitu sih. Aturan lo bilang apa kek, nggak asik banget," ucap Dania, dan berjalan mendahului Farel.
Perdebatan tadi terjadi di parkiran, mereka baru saja sampai di sekolah. Farel hanya geleng-geleng kepala melihat Dania, satu kata untuk gadisnya itu. Unik.
"Hallo gess, selamat pagi. Haii, Adek-adek kelas sepuluh," sapa Dania ketika memasuki ruangan ujian. Disana hanya ada beberapa teman kelasnya dan juga adik kelas.
"Cuma segini doang nih? Yang lain mana?" tanya Dania kepada Fara, bertepatan saat Farel masuk ruang itu.
"Ruang sebelah lah, ruang ini cuma sepuluh anak kelas kita, sepuluh nya lagi kelas kita. Eh, sebelas, termasuk ular." Yang dimaksud ular oleh Fara adalah Citra.
"Siapa aja?" tanya Dania lagi, Fara menunjuk papan tulis yang ternyata ada daftar nama murid UKK yang berada di ruangan ini, sekaligus tempat duduknya.
Kelas XI IPA 1 ↔ Kelas IPA 1
1. Abian Sutrisno ↔ Azkana Riyanta
2. AldyJaya ↔ Berlinda Keyra
3. Ali Sena ↔ Chaca Carissa
4. Angga Imanuel Rudiart ↔ Dhika Rendi
5. Anggun Ishabella ↔ Denisya Siska
6. Caroline Rica ↔ Fikha Wati
7. Dania Rahma Calista ↔ Denis Arista
8. Erlan Fernando ↔ Erla Maharani
9. Fara Ninditha ↔ Genitha Salsabilah
10. Farel Stevano Raigan ↔ Tiyo Ramadhan"Yah ... nggak sama Oliv," lesu Dania. "Farel kok lo jauh sih tempatnya? Nggak bisa nyontek deh gue," gerutu Dania.
"Kak Dania pacarnya Kak Farel?" tanya adik kelas cowok, yang bername tag Denis Arista.
Dania mengangguk, "Kenapa?" tanyanya.
Denis menggeleng, lalu beralih menatap Azka. "Lo kalah start, Az," ujarnya seraya menepuk pundak Azka.
Azka mendengus, "Udah deh, jangan rese," balasnya.
Dania hanya mengedikan bahunya acuh. Azka tuh mirip sama Putra, mukanya masih baby face.
"Hallo gengs, gue kembali. Ada yang kangen nggak?" teriak Oliv yang tiba-tiba masuk.
"Ngapain lo, Marzukoh, kesini? Salah ruangan, hus sana-sana," sahut Dania, dan setelah itu dia duduk di tempatnya, disamping Denis.
"Yeee, gue ke sini mau nyamperin pacar. Lo mah enak, pacarnya satu ruangan," balas Oliv.
"Percuma satu ruangan, nggak bisa buat nyontek," ucap Dania. "Eh, pacar lo tempat duduknya sama cewek tau. Cantik, namanya bohay," sambungnya.
Oliv terpekik tertahan, "Sumpah? demi apa? Yang kamu duduk sama kelas sepuluh yang namanya bohay? Pindah pokoknya, aku nggak mau tau," katanya kepada Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
Teen Fiction[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...