Happy Reading ✨
Sahabat itu bukan seberapa lama kenal, tapi seberapa ikhlas untuk berteman.
—Dania R.C—
====================================
Seorang siswi tampak tergesa-gesa memarkirkan motor Vespanya di parkiran samping sekolah dengan asal. Ini hari pertama ia pindah ke sekolah baru, tetapi sudah telat saja.
Setelah selesai dengan urusan parkiran, ia berlari kecil menuju gerbang sekolah barunya yang sudah tertutup.
Tidak pantang menyerah, ia membujuk satpam agar dibukakan pintu gerbang. "Pak, bukain gerbangnya, dong," ujarnya dengan wajah dibuat semelas mungkin.
"Eneng terlambat atuh, nanti Bapak yang di marahin kepala sekolah," jawab pria berusia sekitar setengah abad, yang tak lain adalah satpam sekolah tersebut, SMA ATMADJA.
"Eh, tapi saya baru liat kamu, murid baru?" lanjut pak satpam.
"Iya, Bapak ... Bapak Didit Mulyana, saya anak baru. Makanya bukain dong, Pak," jawab siswi tersebut sambil melihat name tag satpam itu.
Karena tahu siswi tersebut murid baru, Pak Didit pun segera membukakan gerbang.
"Oiya, Pak, ruang kepala sekolah di mana?" tanyanya itu ketika sudah dibukakan gerbang.
"Eneng lewat koridor belakang lapangan utama, kalau sudah sampe ujung koridor Neng belok kanan, terus cari aja, deh. Depan ruangannya ada tulisannya 'RUANG KEPALA SEKOLAH', Neng," jawab Pak Didit panjang lebar.
"Oke terimakasih, Pak."
🍦🍦🍦
Karena hari ini hari Senin, tepatnya saat ini sedang dilaksanakannya upacara bendera runtin. Banyak murid yang menggerutu kesal karena pembina upacara sangat lama memberikan amanat upacara.
"Tuh, pembina nggak capek apa ngomong mulu dari tadi, yang dengerin aja udah capek."
"Hooh, gue panas banget, boleh minum nggak sih."
"Emang lo bawa minum?"
"Hehe enggak."
"Penggal temen boleh nggak sih?"
Tidak heran jika saat upacara pun banyak yang berisik, bukan? Walaupun sudah diperingatkan untuk khusyuk upacara, pasti ada saja yang ramai.
"Wow gila. Siapa, tuh, di belakang, cantik banget," celetuk salah satu dari mereka, saat tak sengaja menghadap ke belakang, salah satu koridor yang berada di sekolah tersebut.
Terlihat siswi berseragam putih abu-abu, tetapi lambang sekolahnya beda. Sedang berjalan di koridor dengan santai.
"Mana, sih?" sahut temannya.
"Tuh, di belakang, bidadari nyasar ke sekolah kita."
"Cantik bener dah."
"Cewek gitu aja dibilang cantik, nggak banget tau!"
"Masih cantikan lo tau, Nad."
"Bener banget cantikan lo, Nad."
"KALIAN SEMUA HADAP DEPAN!" tegas sang pembina upacara menggunakan speaker.
🍦🍦🍦
Setelah upacara selesai, anak kelas XI IPA 1 langsung masuk ke kelas, ada yang minum, ada yang kipas-kipas wajah menggunakan buku, ada juga yang tiduran di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Baperan [END]
Ficção Adolescente[COMPLETED] Dania merupakan siswi pindahan dari Malang, yang kini bersekolah di SMA ATMADJA. Salah satu sekolah yang terletak di daerah ibu kota. Perempuan unik dengan sejuta pesona ini tidak mudah terbawa perasaan dengan lawan jenis, karena sebuah...