Telat

41 14 8
                                    

Namun Rita berhenti karena tiba tiba nongol sekelompok orang di depan monster itu.

"Tenanglah kami datang menolong!" Ucap pria yang berada tengah.

Rita langsung turun ke bawah dan mengeluarkan sarung pedang dan menyarungkan pedangnya.

"Halah sengaja amat dah" ucap Rita.

Reliave lalu berlari ke arah Rita.

"Aku sekarang mengerti taktik mereka" ucap Reliave.

"Haah... Aku cek rumah aja" ucap Rita lalu dia berjalan ke arah arah puing rumahnya.

"Kamu menyarungkan pedang.." ucap Reliave.

"Biasa saja, aku hanya buat jaga jaga" ucap Rita sambil melihat sekelilingnya, karena tidak ada orang dia pun memakai sihir mending ke rumahnya.

Setelah selesai dab rumahnya kembali utuh Rita melihat ke langit, ada 7 orang berjalan di udara sambil menyerang monster itu.

"Main post pun tidak bisa apa apa, sepertinya negri ini lebih kacau dari yang kita bayangkan" ucap Zein.

"Begitulah, guild guild besar menjadi sombong dan mengancam pemerintah setempat, aku ingin sekali keluar dari kerajaan ini, lahan berburu pun dibatasi oleh guild besar" ucap Chizuru sambil mengepal keras tangannya.

"Apa tidak ada prajurit yang cukup kuat untuk menghentikan tindakan mereka?" Tanya Libera.

"Tidak ada, kebanyakan bergabung ke guild, prajurit disinipun ada karena sumpah leluhur mereka" ucap Chizuru.

'Rita, jadi gimana?' tanya Cyaelia.

'coba dulu tinggal disini selama sebulan, kalau memang seperti yang Chizuru bilang kita ke tempat lain' jawab Rita.

'ok'

Rita kemudian menarik pedangnya dan menebas ke atas.

"Aaargh!!" Teriak seseorang.

Rita langsung melihat ke arah dia menebas, ternyata dia menebas orang yang terlontar ke arahnya.

"Aaah!!, Maaf" ucap Rita lalu dia membuat sihir healing cloud dan menyembuhkan pria yang hampir terbelah dua itu.

"Reflek yang bagus...", Ucap pria itu yang masih syok.

"Maafkan aku, aku kira sesuatu yang berbahaya"

Reliave dan Zein hanya bisa menghela nafas, Klavis menepuk jidatnya dan Libera hanya menggeleng kepala, sedangkan Chizuru masih terbingung bingung bagaimana bisa Rita menebas tanpa melihatnya.

Orang di atas menanyakan kabar pria itu dan pria itu menjawab baik baik saja.

"Ngapain kita disini, ayo pergi juga ke tempat evakuasi" ucap Libera.

"Oh iya aku lupa" ucap Rita.

"Kurasa tim kita bisa dapat title "tidak pedulian" gara gara kamu" ucap Reliave.

Di tempat pengungsian terlihat beberapa prajurit sedang mengatur warga warga yang berebut masuk.

"Kalian dari mana saja?, Ayo masuk" ucap prajurit yang berjaga di dekat pintu masuk.

"Tadi kami menonton orang yang sengaja mengulur ngulur agar menjadi pahlawan" ucap Rita tanpa memikirkan apa yang akan terjadi nanti.

"Walaupun hanya pendatang baru tapi kamu ada benarnya" ucap penjaga yang lain.

Rita mengeluarkan kursi dari storagenya lalu duduk di dekat prajurit itu.

"Negri tempatku lahir tidak begituloh, anggap guild itu organisasi masyarakat, kami kalau ada organisasi masyarakat yang membandel seperti itu akan kami izin mereka, tapi sepertinya guild disini penting untuk kekuatan negri kalian" ucap Rita.

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang