Krisis

48 14 1
                                    

"hah!?" Teriak Rita yang tiba tiba terbangun.
"Oh, sudah sadar"

Rita melihat ke sampingnya, ada pria berambut ungu dengan mata coklat.

"Aku dimana?, Kamu siapa?"
"Tenang saja, kamu masih hidup"

Rita mengingat dirinya tiba tiba merasa lenyap.

"Ah... Tapi bagaimana?"
"Aku lah orang yang membuatmu seperti mati"
"Tunggu, jadi kamu yang membunuh raja juga?"
"Aku tidak membunuhnya, aku hanya memanipulasi kematiannya"
"Jadi raja masih hidup?"
"Tidak dia sudah meninggal, aku hanya membuat ilusi ke seisi istana, aku hanya membuat mereka melihat dada raja seperti tertusuk"

'benar juga aku tidak melihat ada luka di dada raja'

Rita lalu memegang pinggangnya.

'tumben lu diam'
'kukira kamu mati, hiks...'
'weh... Nangis'
'berisik!'

"Oh iya, ini dimana"
"Di markas musuh kerajaan mu"
"Huuh...."
"Nama mu Rita kan?"
"Iya, nama mu?"
"Panggil saja Q"
"Q..."

'Q... L....'
'woi'

"Trima kasih tidak membunuhku"
"Tidak, aku sengaja membawa mu ke sini untuk melakukan sesuatu"
"Huuh..?"
"Aku ingin kamu membunuh raja kerajaan ini"
"Apa!?, Tapi mengapa?"
"Kamu jalan jalanlah ke luar sebentar, kamu akan mengerti"
"...."
"Dan juga dialah penyebab petualang tidak bisa hidup di negri ini"

Rita kemudian bangun dan keluar dari kamar pria itu, lalu berjalan kd luar rumah.

"Apa ini?"

Matanya melihat tanah gersang, dengan orang orang yang terkapar di tanah, rumah rumah juga hampir hancur.

Namun terlihat sebuah rumah megah di kejauhan.

Dia kemudian mengubah warna rambutnya dengan body fabrication, dari hitam menjadi putih, warna matanya di ubah menjadi merah.

'aku masih memakai kemejaku..'
'alim bat tuh orang'
'lu mau aku di apain!??'

Dia berjalan melihat lihat kondisi desa atau kota yang tidak jelas itu, tidak ada pasar umum di sana, tidak ada main post juga, namun terlihat beberapa orang seperti kuli membawa barang yang super banyak.

Dia kemudian ke salah satu warga yang tidur di tanah.

"Permisi"
"Aaaah!! Aku tidak berkeluarga, pergilah!!!"

'ada apa ini?'

"Tidak tidak, aku hanya pendatang dari luar"
"Pendatang??, Bagaimana bisa?, Apa kau penyusup?"

'huh?'

"Bisakah anda memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi?"
"Untuk apa!? Itu hanya memboros air liur ku"

'......'
'parah'

"Aku akan memberikan makanan dan air setelah selesai" bisik Rita.
"... Baiklah, ikut aku"

Orang itu membawa Rita ke tempat sepi.

"Kalau ada orang lewat kita pura pura main kartu" ucapnya sambil mengeluarkan kartu remi.
"Baik"

"Awalnya kami membangun desa ini, kami membangun desa ini dengan lancar, tanpa gangguan siapa pun, tapi suatu hari dia tiba tiba mengklaim kalau tanah tempat membangun desa adalah tanahnya"
"....."
"Dia mulai menaruh pajak tidak masuk akal, masa pajak nya 51% dari penghasilan kami??"
"Santai.. nanti terdengar"
"Haaah... Lalu tiap yang berkeluarga harus menyerahkan anak mereka menjadi prajurit sukarela tanpa bayaran"
"Kenapa kalian tidak kabur?"
"Sudah kami coba, tapi kami malah di suruh pulang saat di perbatasan, bahkan mereka menyerang kami"

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang