BULLY TIME, EH BUKAN!

180 30 24
                                    

"kau kan cewe yang kemarin"
"Huh hah! Iya kamu yang waktu itu, berkat bunga yang kau kasih ku bisa membayar utang ku dan pergi meninggalkan gereja ku di besarkan"

Dia melepas tudung yang dia pakai dan memperlihatkan rambut merah nya.

"Aku kembali menjadi diriku lagi"

Dia mengambil pedang.

"Siap?"
"Ya!"

Dia langsung menerjang ke depan, bukan main dia sangat cepat.

Dia mengayunkan pedang nya, namun berhasil di tangkis.

Dia langsung meloncat mundur.

"Fire fragrant"

Muncul asap merah dari sekitar nya.

Aku yang melihat asap itu langsung menjauh.

Dari samping paman itu keluar lingkaran sihir dan keluar angin yang menghempas pergi asap merah itu.

Wanita itu langsung menghilangkan asap merah itu sebelum mengenai rumah.

"Cukup, kau cukup berpengalaman dan berpikir dengan baik, kau lulus"

"Yeeey!"

Dia berjalan ke arah ku.

"Tadi kamu tahu efek dari asap ku?"
"Aku tidak tahu, namun yang pasti itu berbahaya"
"Hmm? Kok kamu tahu?"
"Ntah"

Aku melanjutkan memakan paha ayam lagi.

"Kamu lulus"
"Iya"
"Kalau lulus kita nunggu disini?"
"Ngak"
"Lalu kamu ngapain disini?"
"Aku melihat orang orang saja"
"Oooh..."

Tak lama kemudian seorang pemuda datang.

Dia mengambil pedang.

"Kamu selanjutnya?"
"Iya"

"Siap!?"
"Ya"

Dia berlari ke depan, dia memegang pedang itu seperti orang yang terlatih.

Saat sudah mencapai area serang nya dia mengayun secara diagonal.

"Oh!" Teriak ku.
"Ada apa!?"
"Lihat saja"

Paman itu menangkis dengan arah kebalikan ayunan nya.

"Tuh kan! Gaya bertarung antar ksatria"
"Oooh! Kau benar"

Tapi pemuda itu tidak cukup kuat untuk menahan tangkisan paman itu.

Akhirnya dia melepaskan genggaman pedang nya

"Ah aku belum kuat"
"Hmm.. bagaimana aku kasih pilihan lain, coba kau bertahan melawan gadis itu selama 15 detik" tunjuk jarinya ke aku.
"Huh?"
"Lah aku kok yang kena suruh" keluh ku.

Aku mengambil pedang kayu di tangan wanita di samping ku.

"Ku pinjam ya"

Aku memasukan paha ayam ku ke storage.

"Ok siap?"
"Ya"

Dia berlari dengan cara yang sama.

Aku langsung melempar pedang ku ke arah nya dan mengenai kepala nya lalu dia terjatuh.

"Ok 5 detik" ucap ku.
"HEEEEEH apa apa an itu!??" Teriak gadis yang tadi duduk di samping ku.
"Teknik hancur yang efektif" ucap paman itu menilai teknik ku.

Pria itu berdiri dan memegang kepala nya.

"Masih mau lanjut?" Ucap ku.
"....."
"Baiklah, aku tidak akan memakai senjata"

Lalu dia juga membuang pedang nya juga.

"Siap?"
"..."

Dia berlari ke arah ku.

i can do anything i want in another worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang